BATAMCLICK.COM: Masyarakat di Kabupaten Natuna, meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) untuk dapat memberikan perhatian penuh terhadap kondisi listrik di sana.
Permintaan itu disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri Dapil Natuna-Anambas, Taufik, dalam Rapat Paripurna Laporan Hasil Reses Anggota DPRD Kepri, pada Senin (31/10/2022) kemarin.
“Karena sekarang masih sering terjadi pemadaman,” katanya.
Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, kondisi listrik di dapilnya itu jauh berbeda dengan kondisi listrik di daerah lainnya di Kepri, yang sudah sangat memadai.
“Kalau seperti di Batam (listriknya) sudah lumayan (memadai), kami juga sudah lumayan. Tapi lumayan mati hidup, mati-hidupnya. Jadi Pak Sekda, minta tolong ini diperhatikan betul,” ujarnya kepada Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara.
Bahkan, sambungnya, ada beberapa desa di Natuna, yang sudah sejak setahun terakhir ini listriknya tidak pernah menyala.
“Itu ada di Desa Siantan Pesisir dan Desa Ketun. Ini juga sudah kami sampaikan ke Dinas ESDM,” tuturnya.
Selain Taufik, dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kepri, Raden Hari Tjahjono itu, juga disampaikan sejumlah aspirasi dari masing-masing dapil anggota DPRD Kepri.
Seperti, yang disampaikan oleh Juru Bicara Dapil Kepri 4, Surya Sardi, yang mengeluhkan kepada Pemprov Kepri terkait anggaran pokok pikiran (pokir) mereka yang menurutnya belum terlalu memadai.
“Kadang kala miris kita pak, sangat miris apalagi yang wilayah Kepri IV yang merupakan daerah perkotaan. Disana DPT kita ada 170 ribu orang, kalaulah semua bicara dan menuntut itu harus dilaksanakan. Tentu ini beban buat kita semua,” tuturnya.
Kemudian, ada juga Juru Bicara Dapil Kepri 5, Yusuf yang pada waktu itu meminta agar Pemprov Kepri dapat memfasilitasi dengan PT Moya selaku pengelola air bersih, agat masyarakat di dapil-nya bisa menikmati air bersih.
“Karena sering sekali warga di sana yang mengeluh. Bahkan pernah ada warga yang membuat status, kalau malam hari bapak-bapak ada hasrat harus ditunda, karena di pagi harinya tidak bisa mandi wajib. Karena mati air,” sebutnya.
Selanjutnya, Juru Bicara Dapil Kepri 6, Wahyu Wahyudin, mengharapkan kepada Pemprov Kepri dapat memberikan perhatian penuh terhadap pemenuhan sarana dan prasarana pertanian.
“Karena sarana dan prasarana pertaniannya sangat memprihatinkan, mereka masih manual,” ungkapnya.***