BATAMCLICK.COM, Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah memiliki mesin yang bisa ‘memangsa’ semua jenis sampah organik maupun anorganik dan mengubahnya menjadi briket. Mesin ini menjadi harapan baru dalam mengatasi masalah sampah di Kota Tegal.
Mesin ini disebut Mesin Predator karena akan menghabisi semua jenis sampah, kecuali jenis besi dan kaca. Mesin bantuan pihak swasta ini tergolong rakus dalam memangsa sampah, karena bisa mengolah 20 ton sampah per hari.
Wakil Walikota Tegal, M Jumadi mengatakan, Kota Tegal idealnya memiliki 4 unit mesin predator. Dia beralasan, produksi sampah di Kota Tegal tergolong banyak, yakni 250 ton per hari.
“Untuk sementara, baru bisa mendatangkan satu unit mesin predator yang ditempatkan di TPST Mintaragen. Idealnya minimal harus punya 4 unit mesin predator sampah untuk mengatasi produksi sampah yang mencapai 250 ton tiap hari,” kata Jumadi, Sabtu (27/2/2021).
Jumadi menambahkan mesin ini bisa membuat sampah yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis. Di mana sampah itu akan diubah menjadi briket. Jumadi mengklaim briket sampah ini memiliki kalori yang hampir menyamai briket batubara. Sehingga hasil olahan sampah ini menjadi energi yang terbarukan.
“Nilai kalorinya hampir menyamai briket batubara, yakni 3700 kal. Ini bisa menjadi energi alternatif yang terbarukan karena briket batubara sudah mulai berkurang,” terangnya.
Dengan pengelolaan sampah yang lebih baik, Jumadi berharap dapat ikut serta menumbuhkan ekonomi serta memberikan solusi cara pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Ini salah satu terobosan dalam mencari terobosan di bidang energi sekaligus mengatasi masalah sampah,” tukasnya.
Pengelolaan sampah dengan konsep lama, sambung Jumadi harus ditinggalkan. Dimana sampah dikumpulkan kemudian diangkut dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Cara tersebut dinilai tidak dapat menyelesaikan masalah sampah.
“Di awal tahun 2021 ini Kota Tegal telah membuat perubahan tatanan pengelolaan sampah, yang mulanya hanya dijadikan kompos, bahan daur ulang, maupun berakhir di TPA. Kini telah menggunakan mesin predator yang mampu mengolah hampir semua jenis sampah yang menghasilkan briket sampah. Sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi sampah yang berakhir di TPA,” tandas Jumadi.
Untuk sementara di tahap awal, briket sampah dibeli oleh PT Trinseo Materials Indonesia. Hanggara Sukandar, selaku Presdir PT Trinseo Materials Indonesia menyatakan, program pengolahan sampah ini perlu dikembangkan lagi di Kota Tegal. Karena secara kuantitas belum bisa memenuhi permintaan pasar akan briket sampah.
“Saya kira perlu dikembangkan lagi karena secara volume belum cukup. Makin banyak mesin seperti ini makin banyak produksi briket dan makin bisa mengatasi masalah sampah,” pungkasnya. (mat)
sumber: detik.com