Clement Lenglet Dikritik

Batamclick:  

Clement Lenglet dijadikan kambing hitam atas buruknya lini belakang Barcelona musim ini. Mantan bek El Barca, Jeremy Mathieu, angkat bicara soal ini.

Musim ini, sudah tiga kali Lenglet melakukan kesalahan sendiri, semuanya berakibat penalti untuk tim lawan dan gagalnya Barcelona mendulang poin penuh.

Pertama, Lenglet membuat Real Madrid dihadiahi penalti karena menarik kaus Sergio Ramos dalam kekalahan Barcelona 1-3 di El Clascio, 24 Oktober lalu.

Lanjut ke 9 Desember 2020, duel matchday keenam Liga Champions antara Barcelona vs Juventus. Lenglet melakukan handball di kotak penalti, dan Cristiano Ronaldo mengeksekusinya menjadi gol, membawa Bianconeri menang 3-0 dan mengunci posisi juara grup G.

BACA JUGA:   Pembuatan Papan Begisting Cor Untuk Lanjutkan Betonisasi Jalan Desa Tamansari

Ketiga, yang terbaru, Lenglet melanggar Ruben Sobrino di kotak terlarang dalam laga Barcelona vs Cadiz di Liga Spanyol akhir pekan lalu. Sudah unggul 1-0, Lionel Messi dkk akhirnya hanya bermain imbang 1-1 usai Alex Fernandez mencetak gol dari titik putih.

Tiga error tersebut membuat Lenglet menjadi sasaran kritik. Apalagi pelatih Barcelona Ronald Koeman juga mempertanyakan pengambilan keputusan pemain asal Prancis itu dalam menghalau lawan.

Namun Mathieu pasang badan atas kritik yang diterima rekan senegaranya itu. Menurutnya, kultur ruang ganti di Barcelona memang buruk sejak dulu, karena hanya menyalahkan individu.

BACA JUGA:   Gubernur : Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Matang dan Bebas Korupsi

“Semua orang sekarang menyalahkan Lenglet. Saya tahu seperti apa rasanya. Dia sekarang perlu berpikir positif, lalu berusaha sebaik mungkin untuk membalikkan situasinya,” kata Mathieu kepada RAC1, dikutip Marca.

Mathieu berbicara soal ini dari pengalamannya sendiri. Di musim terakhirnya di Barcelona, yakni pada 2016/17, ia dituding sebagai biang kerok kekalahan 0-3 dari Juventus di leg pertama perempatfinal Liga Champions di Turin.

Barcelona akhirnya tersingkir karena hanya bermain imbang 0-0 di leg kedua di Camp Nou. Laga di Turin menjadi penampilan terakhir Mathieu berseragam Barcelona, karena tak lama setelahnya ia cedera hingga akhir musim.

BACA JUGA:   MoNa, Barisan Pahlawan Bumi Pertiwi Masa Kini

“Saya punya momen buruk di musim terakhir bersama Barcelona. Saya merasa kekalahan di Turin disebabkan oleh saya,” kata Mathieu lagi.

“Yang tak saya pahami, mereka menyerang saya, padahal ada 11 orang di lapangan. Saya merasa terasing di ruang ganti. Tak ada yang memberikan dukungan. Buat saya, itu bukan sepakbola,” jelas pemain Barcelona pada 2014-2017 itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *