Lagi Rame… Kucing Terserang Rabies, Ini Ciri-Cirinya

BATAMCLICK.COM: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjelaskan perbedaan signifikan antara kucing dan anjing yang terjangkit lyssavirus, penyebab rabies, dalam hal tanda klinis atau gejala yang muncul.

“Secara klinis, kucing yang terjangkit rabies menunjukkan tanda-tanda berbeda dibandingkan anjing,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner DPKH Sumbar, Muhammad Kamil, di Padang, Rabu (21/1/2025).

Perbedaan Gejala Rabies pada Kucing dan Anjing

Kamil menjelaskan bahwa kucing yang terpapar rabies cenderung tidak reaktif, lebih sering menyendiri di tempat-tempat gelap, dan mengalami kelumpuhan secara perlahan setelah terinfeksi.

BACA JUGA:  Sebuah Perjuangan Demi Mendapatkan Kelayakan Tempat Tinggal

Sebaliknya, anjing yang terpapar virus lyssavirus atau berada pada fase eksitasi menunjukkan perilaku yang sangat reaktif dan tidak normal. Virus ini menyerang otak, menyebabkan anjing tidak mengenali lingkungan dan habitatnya.

“Anjing yang terjangkit rabies umumnya menyerang atau menggigit apapun yang ditemui, termasuk manusia,” ujar Kamil.

Penanganan yang Tepat untuk Korban Gigitan Anjing Rabies

Kamil menekankan bahwa gigitan anjing rabies yang mengenai organ kepala atau simpul saraf memerlukan penanganan khusus. Selain vaksin antirabies, korban harus segera diberikan serum antirabies.

“Serum antirabies diberikan untuk menghindari penularan virus ke otak. Kita harus berpacu dengan waktu agar antibodi yang disuntikkan sampai ke otak sebelum virus menyebar,” jelasnya.

BACA JUGA:  Kerja Dihari Minggu Sertu M. Agil Tetap Semangat Di Lokasi Sasaran TMMD

Kasus Rabies di Sumbar pada 2024

Sepanjang tahun 2024, DPKH Sumbar mencatat 61 kasus rabies di berbagai daerah di Ranah Minang. Kabupaten Limapuluh Kota tercatat sebagai wilayah dengan kasus terbanyak, yakni 17 kasus, diikuti oleh Kabupaten Pasaman Barat dengan 12 kasus, serta Kabupaten Agam dengan 10 kasus.

Kasus lainnya terjadi di Padang Pariaman, Sijunjung, Solok Selatan, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang, Panjang, Kota Pariaman, dan Kota Payakumbuh. Tidak ada kasus rabies yang tercatat di Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Solok, dan Sawahlunto pada periode yang sama.

BACA JUGA:  ASN Pontianak doa dan introspéksi diri bersama di Tahun Baru Islam

Sumber: Antara