Batamclick.com, Batam – Beberapa perusahaan pelayaran di Batam telah menaikkan jasa ocean freight, atau metode pengiriman barang melalui kapal secara diam-diam.
Hal ini menarik perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengungkapkan bahwa, pihaknya telah menyiapkan beberapa upaya menghadapi dampak kenaikan ini pada harga kebutuhan bahan pokok (bapok).
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (Alfi/Ilfa) DPC Batam, Apin Maradonal, juga menyayangkan adanya kenaikan harga dari pihak perusahaan pelayaran, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Gustian menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada surat atau pemberitahuan resmi tentang kenaikan tarif pengangkutan logistik untuk transportasi laut. Namun, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Alfi sebagai asosiasi yang menaungi para pengusaha forwarding untuk memahami situasi lebih lanjut. Saat ini, untuk kebutuhan bapok, belum ada kenaikan tarif.
Jika kenaikan ini berdampak pada harga bahan pokok, Gustian menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pusat untuk mencari solusi.
Tiga perusahaan pelayaran, yakni PT SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines), PT Tanto Intim Line, dan PT Temas, telah melakukan kenaikan harga ocean freight atau jasa kapal ni secara diam-diam oleh.
Kenaikan ini berlaku sejak Senin kemarin (6/5/2024) untuk rute Jakarta-Batam dan Medan-Batam.
Ketua Alfi/Ilfa DPC Batam, Apin Maradonal, sangat prihatin dengan situasi ini. Ia merasa bahwa pihak pelayaran kurang memperhatikan kehadiran asosiasi yang selalu berhubungan dengan para pengusaha forwarding.
Apin menambahkan, “Tiga minggu yang lalu, Ketum DPP ALFI Bapak Akbar Djohan memerintahkan untuk memantau arus lalu lintas dan harga logistik di wilayah masing-masing terkait Perang Iran-Israel,”.
“Saya segera berjumpa dan berkomunikasi dengan Kadisperindag Batam, Bapak Gustian Riau. Kami khawatir dampak kenaikan tarif dari perusahaan pelayaran akan mempengaruhi iklim ekonomi di Batam,” jelasnya.