Banyumas – Pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini banyak masyarakat yang kegiatannya terganggu. Namun ditengah gencarnya wabah tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat tetap melaksanakan kegiatan seperti sediakala dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Memiliki keahlian untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain adalah sesuatu yang jarang dimiliki oleh semua orang, seperti keahlian dalam membuat tas, sepatu, menjahit, bercocok tanam, beternak, kuliner dan lain sebagainya. Tak jarang hobi yang berawal hanya sekedar mencoba namun setelah dikembangkan menjadi sesuatu yang di minati oleh masyarakat luas.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Ny. Umi Jupri, istri dari Serka Jupri jabatan Ba Simak BMN Staf Log Kodim 0701/Banyumas yang menekuni ketrampilannya dimasa pandemi Covid-19 dengan tetap dirumah saja dengan membuat tas dan sepatu dari bahan baku tali kur serta benang rajut.
Kegiatan Ny. Umi Jupri sangat mendukung program pemerintah pada masa sekarang yaitu mengurangi aktivitas keluar rumah dengan membuat tas dan sepatu dirumahnya di desa Banjaranyar RT 4 RW 7 kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas.
Tas dengan bahan dasar tali kur ini memang sedang booming di Indonesia. Siapa pun bisa menggunakan tas dengan tali kur, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa atau bahkan kalangan ibu-ibu.
Seperti yang disampikan Ny. Umi Jupri pada selasa (09/03/2021) bahwa tas dari tali kur ini merupakan tas yang dirajut ataupun dirangkai sedemikian rupa hingga membentuk sebuah tas. Ada yang berpikir cara membuat tas dari tali kur ini susah. Namun jika mengetahui tahapannya, maka cara membuat tas dari tali kur ini cukup mudah loh. Tas dari tali kur ini memang cenderung simpel, akan tetapi jika sudah ahli, bisa membuat berbagai jenis model tas dengan tali kur.
Memiliki tas yang terbuat dari tali kur ini memiliki keuntungan sendiri. Tas dengan tali kur cocok dikenakan dalam berbagai acara, mulai dari acara formal ataupun santai. Selain itu, karena bahan tas dibuat dari tali kur yang dirangkai, maka tas ini tentu saja lebih awet digunakan. Terangnya.
Berawal dari pengalaman, Ny. Umi Jupri secara langsung telah berusaha meningkatkan ekonominya dalam membantu kebutuhan keluarga yaitu membuat tas dan sepatu yang telah ditekuni mulai tahun 2000 sampai dengan sekarang.
Pemasaran hasil karya Ny. Umi Jupri melalui media social, serta pernah juga di kirim ke hongkong karena kebetulan ada teman yang kerja di hongkong, dalam sehari Ny. Umi Jupri bisa menyelesaikan 1 buah tas atau 1 buah sandal sepatu sesuai dengan permintaan pemesan. Merk yang dipakai adalah UJ Craft yang dimaksud dengan Umi Jupri kerajinan.
Selain online, Ny. Umi Jupri juga menitipkan kerajinannya di primer koperasi Kartika A-02/Banyumas serta di PT buyang Purbalingga, adapun harga tas sekitar Rp. 350.000,- sampai dengan Rp. 400.000,- serta sepatu dewasa sekitar Rp. 200.000,- sampai dengan Rp. 250.000,- dan sepatu anak Rp. 100.000,- semua tergantung motifnya.
Dengan tetap aktif di berbagai kegiatan Persit Kartika Candra Kirana Cabang XVI Dim 0701 Banyumas Ny. Umi Jupri telah mencoba memasarkan hasil karyanya pada teman-teman Persit dan mendapat respon yang positif karena hasil karyanya untuk model bagus dan rajin.
” Alhamdulilah berkat kerajinan ini saya dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga serta untuk biaya menyekolahkan anak-anak, saya mempunyai 3 anak yang duduk di kelas 2 SLTA, kelas 2 SLTP dan kelas 1 SD” serta bagi ibu-ibu persit yang lainnya apabila berkenan belajar seperti saya, saya siap membantu mengajari. Pungkasnya.
Kiranya ketrampilan yang dimiliki Ny. Umi Jupri dapat menjadi inspirasi bagi seluruh ibu-ibu Persit yang lain khususnya di Kodim 0701/Banyumas untuk berani berkarya dimasa pandemi Covid-19 secara kreatif sesuai dengan potensi yang kita miliki.
(pen)