Warga Karimun Bisa Amati Gerhana Bulan Total, BMKG Imbau Waspada Dampaknya

BATAMCLICK.COM, Masyarakat Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) dipastikan dapat mengamati langsung fenomena astronomi Gerhana Bulan Total (GBT), Rabu (26/5/2021) malam.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Karimun, melalui Prakirawan BMKG Karimun, M Tito Pradipta Putra.

Gerhana bulan total adalah fenomena terjadinya saat posisi matahari, bumi, dan bulan ada pada posisi yang sejajar.

Pada saat terjadi gerhana itu, bulan akan terlihat berwarna merah. Hal tersebut juga membuat gerhana bulan total ini sering disebut dengan istilah Blood Moon.

Tito mengatakan, warga Karimun dapat mengamati fenomena GBT itu, dimulai pada pukul 18.09 WIB.

BACA JUGA:  61 Pasien Covid-19 di Karimun Sembuh, Terkonfirmasi Positif Bertambah 79 Orang

Sementara puncak fenomena tersebut akan terjadi pada pukul 18.18 WIB dan akan berakhir pada pukul 20.51 WIB.

“Kenapa baru bisa diamati pada pukul 18.09 WIB karena pada jam itu bulan baru naik dari ufuk, dimana posisinya itu masih baru naik dari batas bulan terlihat,” kata Tito.

Tito menjelaskan, bahwa fenomena langka tersebut dapat diamati dengan jelas dari pantai yang menghadap ke arah timur.

Tidak hanya itu, kata Tito, Gerhana Bulan Total tidak membahayakan. Sehingga, warga Karimun dapat melihatnya dengan mata telanjang dan tanpa alat bantu.

BACA JUGA:  Percepat Vaksinasi Lansia, Polisi Door to Door

Kondisi tersebut berbeda dengan Gerhana Matahari yang mengharuskan orang yang mengamatinya untuk menggunakan alat bantu seperti kaca mata khusus.

“Hanya saja, warga tidak bisa melihat fenomena Gerhana Bulan Malam ini dari awal, karena Karimun merupakan daerah Indonesia bagian Barat yang waktunya agak terlambat dari bagian lainnya,” jelas Tito.

Lebih lanjut, Tito menyebutkan terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total tersebut memiliki dampak terhadap alam, seperti kenaikan pasang surut air laut.

Di wilayah Kepulauan Riau sendiri, kata dia, Kota Batam menjadi salah satu daerah yang dinilai rawan dari dampak fenomena tersebut oleh BMKG.

BACA JUGA:  36 Siswa Lolos Seleksi Psikotes Kelas Beasiswa PT Timah di SMAN 1 Pemali

Meski begitu, dirinya tetap mengimbau warga Karimun untuk tetap berhati-hati terhadap dampak fenomena langka tersebut.

“Karimun tetap kita minta waspada, karena prakiraan cuaca sendiri sampai jam 22.00 WIB akan terjadi hujan intensitas ringan sampai sedang, jadi dikhawatirkan kondisi itu membuat air yang seharusnya ke laut justru tergenang ke daerah pemukiman,” ucap Tito.

Sumber: Kabarbatam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *