BATAMCLICK.COM – Perdana Menteri terpilih Kanada, Mark Carney, menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan pejabat Amerika Serikat guna merundingkan akhir perang dagang. Namun, ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut harus dilandasi oleh penghormatan terhadap kedaulatan Kanada.
“Kami siap duduk bersama dan berbicara, asalkan ada penghormatan terhadap kedaulatan Kanada,” ujar Carney saat berbicara di hadapan pekerja dan media di pabrik baja Dofasco, Kanada.
Carney memahami kekhawatiran Presiden AS Donald Trump terkait perlindungan pekerja Amerika dan krisis fentanyl. Namun, ia menegaskan pentingnya menjaga kemitraan strategis antara kedua negara.
Pernyataan Carney disampaikan setelah Trump kembali memperketat perang dagang dengan memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium dari Kanada. Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc, mengumumkan penerapan tarif balasan senilai 29,8 miliar dolar Kanada (sekitar 20,78 miliar dolar AS atau Rp341,5 triliun) mulai Kamis pukul 12.01 dini hari waktu setempat.
“Ini adalah respons yang tegas terhadap kebijakan tarif yang tidak adil,” kata LeBlanc.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, menyebut tarif tersebut sebagai “ancaman eksistensial” bagi Kanada. “Alasan pemberlakuan tarif ini berubah-ubah setiap hari. Namun yang konsisten adalah upaya Presiden Trump untuk mencaplok negara kami melalui pemaksaan ekonomi,” tegasnya.
Di tengah ketegangan yang memanas, sejumlah pejabat Kanada, termasuk LeBlanc dan Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, dijadwalkan bertemu Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di Washington pada Kamis (13/3).
LeBlanc berharap pertemuan tersebut dapat meyakinkan AS untuk mencabut tarif yang merugikan dan mencegah kebijakan serupa yang direncanakan berlaku mulai 2 April. Ia juga menekankan perlunya membahas secara langsung pernyataan Trump yang dianggap merendahkan kedaulatan Kanada.
“Kami akan menyampaikan keberatan kami secara langsung dan tegas,” tutup LeBlanc.
Sumber: Antara