Menhub Tinjau Kepulangan PMI di Batam

BATAMCLICK.COM , Batam: Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Sabtu (1/5/2021).

Ikut mendampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Kapolda, Kepri, Irjen Pol Aris Budiman, dan Wali Kota Batam, HM Rudi. Sebelum ke Batam, Budi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karimun, meninjau Pelabuhan Malarko.

Di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Budi melihat proses kepulangan PMI, mulai turun dari kapal, pengecekan kesehatan, hingga berdialog dengan PMI.

Usai melakukan pemantauan tersebut Kemenhub Budi Karya Sumadi memuji kinerja Tim Satgas Kepulangan PMI Pemprov Kepri.

BACA JUGA:   Wadanlantamal IV Melalui Virtual Hadiri Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 Di Batam

“Saya lihat sudah baik, buktinya semua hadir di sini, ada Pak Gubernur, Danrem, Wali Kota, dan tim lainnya,” kata Budi.

Ke depan kata Budi, kerja Tim Satgas ini tentunya akan semakin berat, karena makin banyaknya PMI yang pulang dari Malaysia dan Singapura.

Untuk kepulangan ke daerah masing-masing di luar Kepri usai menjalani karantina kata Budi, diberikan keleluasaan pada PMI sendiri. Bisa menggunakan transportasi udara atau melalui jalur laut. Khusus jalur laut nantinya akan disediakan kapal yang harga tiketnya akan disubsidi pemerintah.
“Bagi yang mampu bisa gunakan pesawat,” ujar Budi.

BACA JUGA:   Upaya BP Batam Meningkatkan Daya Saing Investasi di KPBPB Batam Lewat Focus Group Discussion

Sementara, Meri Sumardi, salah seorang PMI yang baru saja pulang dari Singapura mengatakan memilih menjalani karantina mandiri di hotel dari pada karantina yang disediakan pemerintah.

“Gak mau ambil resiko,” ujar wanita yang mengaku bersuamikan orang Singapura ini. “Sebelum ke sini (Batam) sudah dicek, negatif (Covid-19), sampai di sini dicek lagi, alhamdulillah negatif. Dulu waktu ke Singapur sama juga, di sini dicek, sampai di sana cek lagi dan masuk karantina juga,” ungkap Meri, yang ke Singapura dua bulan yang lalu. “Saya permanent residence,” ungkapnya lagi.

BACA JUGA:   Rudi Ajak CSR Tingkatkan Kepedulian Kepada Warga Terdampak Pandemi

Untuk karantina mandiri kata wanita berkerudung tersebut dia harus membayar Rp1,5 juta selama lima hari yang ditentukan pemerintah. “Kalau hotelnya saya gak tau, katanya Trinity, saya gak tau di mana itu. Sehari bayarnya Rp300 ribu sehari,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Dewi, PMI lainnya yang juga baru datang dari Singapura. “Sampai tadi jam 13.30 WIB, tapi sampai sekarang belum juga dibawa ke hotel,” kata Dewi, yang ditemui di ruang tunggu sementara.(emr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *