Pembangunan SUTT 150 KV Untuk Penuhi Kebutuhan Listrik di Batam

BATAMCLICK.COM: Sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik dengan kualitas yang baik memenuhi standar, mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat modern. Peranan listrik yang dominan di bidang industri, telekomunikasi, teknologi informasi, rumah sakit, dan objek vital yang semuanya itu dapat beroperasi karena tersedianya energi listrik. Selain itu energi listrik juga memiliki peran yang krusial terhadap roda perekonomian.

Corporate Secretary bright PLN Batam, Kishartanto Purnomo Putro mengatakan peningkatan keandalan merupakan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada PLN Batam. “Sesuai dengan peran bright PLN Batam sebagai pelayan kebutuhan publik akan energi listrik, kami terus berupaya memenuhi dan meningkatkan pasokan listrik di Kota Batam,” ujar Tanto, Jumat (26/2/2021).

bright PLN Batam kata Tanto, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan listrik setiap waktu dengan kualitas yang baik, meminimalisir pemadaman, sehingga kelancaran pasokan menjadi kunci utama dalam pelayanan. Sementara untuk bergerak maju, bright PLN Batam juga bertanggung jawab untuk mewujudkan rasio elektrifikasi hingga 100% di seluruh wilayah Indonesia termasuk di wilayah Batam.

Sebagai penyedia energi listrik utama di wilayah Batam, bright PLN Batam terus mengoptimalkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk pasokan yang lebih andal di wilayah kerjanya. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur sistem transmisi Saluran Udaran Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Batubesar-Nongsa yang sedang berjalan.

BACA JUGA:   Rudi-Rafiq Mulai Kampanye Perdana di Sei Panas Batam, Targetkan Ribuan Massa

Pembangnunan infrastruktur ini merupakan proyek strategis yang memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu keandalan listrik yang disajikan bright PLN Batam kepada masyarakat di wilayah Batam, khususnya di Batam Center, Batubesar, Nongsa, dan sekitarnya.

“Kami terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek infrastruktur kelistrikan guna meningkatkan keandalan pasokan listrik,” tuturnya.

Tanto mengatakan saat ini bright PLN Batam telah menyelesaikan pembangunan Gardu Induk (GI) Nongsa yang siap menerima beban. GI Nongsa akan memperkuat pasokan listrik dengan membantu penyaluran daya dari GI Batu Besar yang saat ini sudah overload (kelebihan beban).

“Kebutuhan listrik di sekitar Batamcenter hingga Nongsa terus meningkat, dengan beroperasinya transmisi SUTT 150 KV Batubesar-Nongsa ini kami harapkan bisa mengurangi beban Gardu Induk Batubesar yang saat ini sudah mulai overload,” ujarnya.

Sementara itu, terkait penolakan warga yang beranggapan bahwa pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV akan menimbulkan radiasi telah terjawab pada pengadilan. Dalam sidang gugatan yang begulir Kamis (11/2/2021), sejumlah saksi ahli dihadirkan. Salah satunya Prof Dr. Ir. Bambang Anggoro dari bidang Teknik Tegangan Tinggi dari Institut Teknologi Bandung.

BACA JUGA:   Pancasila liberates Indonesia from dependence on foreign parties

Bambang menyebutkan penolakan warga sebagai hal yang wajar. Soalnya masyarakat belum sepenuhnya mengetahui dampak dari radiasi tower SUTT. “Timbul dugaan hal negatif, padahal tidak seperti itu,” ucapnya.

Dijelaskan oleh Bambang, untuk jenis saluran tinggi di Indonesia ada dua.

Pertama, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan tegangan hingga 500 KV, jenis ini biasa digunakan di Pulau Jawa. Hal itu karena pembangkit listrik yang berkapasitas besar banyak terdapat di daerah Jawa Timur sedangkan pemakaian terbanyak berada di daerah Jawa Barat.

Kedua, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang saat ini tengah dibangun di Kota Batam oleh Bright PLN Batam. Dijelaskannya SUTT punya tegangan yang lebih kecil dan jaraknya juga tidak jauh. Dalam pengertian kedua jenis pengantar listrik tersebut sudah merujuk pada aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di mana aturan dalam pembangunannya tidak boleh berdampak negatif pada lingkungan

“Lingkungan yang dimaksud bukan hanya manusia, melainkan juga tumbuhan dan binatang sekitar,” ujarnya.

BACA JUGA:   Umat Hindu Batam Rayakan Hari Raya Nyepi 1946 Saka

Dalam peraturan WHO untuk tegangan listrik di bawah titik pengukuran tidak boleh lebih dari 5 Kv/m.

Untuk radiasi yang disebabkan oleh medan listrik dan magnet itu tetap ada. Akan tetapi hanya mengeluarkan daya yang terbilang kecil dan tidak membahayakan apabila di lingkungan tersebut terdapat kehidupan.

Sementara itu, Indonesia terkait pembangunan tower masih mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh WHO “Tidak perlu khawatir, ahli kontruksi PLN pasti mengikuti aturan-aturan tersebut,” ujar Bambang.

Untuk tegangan tersebut juga sudah diukur di bawah saluran dan di tempat yang kosong. Semakin jauh dari titik pengukuran, tegangan atau medan magnet dan listrik itu semakin kecil.
Dalam perancangan pembangunan SUTET maupun SUTT dibuat tinggi agar mengurangi medan magnet dan Listrik. Bila terjadi petir masyarakat yang berada di daerah terdekat dengan tower akan sedikit lebih aman. Sebab, SUTET dan SUTT memiliki ground yang terletak pada kawat paling atas. Yang memiliki fungsi sebagai pelindung sambaran petir.

“Dari keahlian saya bahwa SUTET maupun SUTT itu aman 100 persen,” tutupnya.(rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *