Menteri Fadli Zon Apresiasi LAM Kepri dan Dorong Pelestarian Budaya Lewat Digitalisasi

BATAMCLICK.COM: Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengapresiasi peran Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam menjaga adat dan nilai budaya Melayu di tengah arus globalisasi.

“LAM Kepri bukan hanya sebagai lembaga adat, tetapi juga benteng utama dalam melestarikan kearifan lokal. Saya berharap sinergi antara pemerintah daerah dan LAM semakin kuat agar pelestarian budaya berjalan optimal,” ujar Fadli Zon saat berkunjung ke kantor LAM Kepri di Tanjungpinang, Senin (11/3/2025).

Kunjungan tersebut disambut dengan pertunjukan pencak silat dan prosesi tepuk tepung tawar khas Melayu, sebagai bentuk penghormatan dan doa keselamatan.

BACA JUGA:  Bari Pandai meracik campuran Cor Untuk Pembuatan Jalan

Fadli Zon menekankan pentingnya mengenalkan budaya Melayu kepada generasi muda melalui pendidikan dan teknologi digital. Ia mendorong LAM Kepri dan stakeholder terkait untuk memanfaatkan platform digital dalam memperluas promosi budaya Melayu.

“Generasi muda perlu memahami dan mencintai akar budaya mereka tanpa kehilangan identitas di tengah kemajuan zaman,” ujarnya.

Usai berkunjung ke LAM Kepri, Fadli Zon melanjutkan kunjungan ke Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepri bersama Gubernur Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura. Mereka disambut pengurus Dekranasda dan diajak melihat beragam produk unggulan khas Kepri, seperti batik, tanjak, songket, serta makanan ringan dari UMKM lokal.

BACA JUGA:  Hari Jadi Batam ke-192 Moment Kembali Bangkit dan Ukir Prestasi

Fadli Zon mengapresiasi keberagaman produk yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya Kepri.

“Batik, songket, dan tanjak bukan sekadar produk ekonomi, tetapi simbol identitas budaya yang harus kita banggakan dan lestarikan,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam memasarkan produk-produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

“Pemerintah akan terus mendukung agar produk budaya ini dikenal lebih luas dan memiliki daya saing global,” tambahnya.

Sumber: Antara