BATAMCLICK.COM: Peniadaan mudik, termasuk untuk jalur Batam-Tanjungpinang dan Tanjunguban memberi dampak pada sepinya pelabuhan Telagapunggur, Batam.
Hingga pukul 08.00 pagi, Kamis (6/5/2021) pintu masuk ke arah lobi dan tiketing baru bisa dilewati dengan leluasa sebagaimana biasanya.
Sebagian kecil penumpang terlihat duduk-duduk di luar pintu masuk. Mereka rata-rata menunggu petugas validasi yang akan melakukan pengecekan dokumen perjalanan untuk orang-orang yang dapat pengecualian.
Pintu masuk ke tempat pembelian tiket pun dibatasi.
Sementara nantinya hanya dua pintu yang dibuka.
Satu pintu di lantai tiga yang langsung menuju tempat pembelian tiket dan pintu melalui tangga yang terlihat hanya dilalui petugas dan pekerja, juga beberapa jalur penumpang.
Demikian juga dengan lift yang biasa digunakan pun tidak beroperasi.
Sales tiketing Oceana, operator yang menyediakan armada Batam-Tanjungpinang pun sekitar pukul 07.30 masih belum melakukan penjualan.
Mereka menyampaikan bahwa calon penumpang harus menyelesaikan dulu dokumen perjalanan sebagaimana diedarkan pada Surat Edaran No 460/SET-STC19/B/2021 tentang Peniadaan Perjalanan Orang Selama Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021 dalam rangka Pencegahan dan Penghentian Penyebaran Covid 19 di Provinsi Kepulauan Riau.
“Cek dulu dokumen perjalanan dan bebas covid di luar, Pak,” kata sales Oceana, sambil menunjuk pintu keluar yang belum tampak petugas validasinya.
Meja petugas menjelang pintu masuk ke lobi penjualan tiket memang ada, namun petugas validasi masih belum tampak hingga pukul 08.00. Sampai pukul 08.00 beberapa caon penumpang melakukan tes GeNose di ASDP Roro Telagapunggur.
![](https://batamclick.com/property/uploads/2021/05/pelabuhan-telaga-punggur-batam-kepri-1.jpg)
Untuk di pelabuhan penumpang sampai pukul 08.00 masih belum ada alat tes Genosenya.
Petugas validasi baru tampak sekitar pukul 08.04. Pun baru terdengar pengaturan petugas validasi duduk dimana dan kemana.
Juga baru salah seorang operator yang memberikan pengumuman bahwa kapal pertama akan dioperasikan pada pukul 09.00.
Sementara pada pukul 08.00 WIB, calon penumpang sudah mulai banyak dan berpotensi terjadi penumpukan.
Sejak pukul 07.00 hanya petugas kepolisian di Pelabuhan Punggur yang sangat membantu.
Pada setiap calon penumpang yang bertanya, polisi itu memberi pejelasan dengan sangat baik, sehingga mereka memahami aturan yang berlaku sejak 6 Mei hingga 17 Mei ini.
Tak hanya sekali, berkali-kali calon penumpang yang berbeda bertanya, petugas polisi tetap menjelaskannya sehingga calon penumpang paham dengan dokumen yang harus mereka siapkan.
Jika ingin berangkat sesuai dengan SE Gubernur Kepri.
Sehari sebelumnya, sebuah pesan viral tentang keberangkatan Telagapunggur-Sribintan Pura Tanjungpinang tampak viral.
Pesan itu menjelaskan bahwa operator tetap beroperasi dengan ketentuan yang sudah ada.
Pesan itu menyampaikan bahwa kapal feri Tanjungpinang-Batam dan Kapal Roro Tanjunguban-Punggur PP akan tetap beroperasi dari tanggal 6 sd 17 Mei 2021, dengan rencana pengurangan jadwal jam keberangkatan sesuai situasi kondisi.
Bahwa keberangkatan itu tidak terbuka untuk masyarakat umum dengan pengecualian, pertama bagi pegawai instansi pemerintahan/ASN dan pegawai BUMN/BUMD, menunjukkan surat izin perjalanan tertulis dari pejabat setingkat Eselon II, kedua bagi pegawai swasta menunjukkan surat izin perjalanan tertulis dari pimpinan perusahaan.
Kemudian ketiga bagi pekerja sektor informal menunjukkan surat izin perjalanan tertulis dari kepala desa/lurah/ketua RT/RW.
Pengecualian selanjutnya adalah untuk kunjungan duka anggota keluarga meninggal dan kunjungan keluarga sakit, dengan menunjukkan surat izin perjalanan tertulis dari kepala desa/lurah/ketua RT/RW.
Juga bagi masyarakat untuk keperluan pengobatan, ibu hamil, dan kepentingan persalinan, menunjukkan surat rujukan dokter dari fasilitas kesehatan.
Calon penumpang wajib memiliki keterangan rapid test test antigen atau Genose. Untuk fasilitas pemeriksaan rapid tes Antigen dan Genose dan pesan itu disebutkan tersedia di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Pelabuhan Punggur, Pelabuhan ASDP TanjungUban dan Pelabuhan ASDP Punggur.
Dalam pesan itu juga disebutkan ada sistem berbayar sesuai ketentuan pemerintah. Yaitu di pelabuhan ASDP mengenakan biaya Rp40.000 untuk Genose dan Rp250.000 untuk antigen.
“Untuk penumpang yang ingin menggunakan fasilitas ini diharapkan dapat tiba lebih awal. Untuk jadwal terbaru akan disampaikan jika sudah ada,” demikian pesan tersebut.
MV Oceana melalui akun facebooknya tertanggal 5 Mei juga menyampai pesan buat calon penumpangnya.
Pesan itu berbunyi: diberitahukan kepada seluruh calon penumpang yang akan menyebrang (bukan mudik/balik kampung) persyaratan yang harus dilengkapi sesuai surat keterangan Gubernur Kepri, calon penumpang wajib memiliki surat keterangan (sakit/menjenguk keluarga sakit/menjenguk keluarga meninggal dunia) atau memiliki surat perjalanan dinas (untuk PNS/TNI/Polri) atau surat keterangan dari perusahaan tempat bekerja dengan keterangan perjalanan (dinas/sedang kerja), setelah memiliki surat keterangan penumpang wajib melakukan pengecekan Rapid tes/ swab antigen/ atau genose (ada dipelabuhan, mulai jam 6 pagi), kalau calon penumpang sudah memiliki semua persyaratan tersebut penumpang boleh membeli tiket untuk melakukan perjalanan.
Sekitar pukul 08.15 validasi dokumen baru dilaksanakan. Pertama validasi keterangan perjalanan atau surat dari instansi pemerintah. Baru kemudian validasi bebas covid19. Setelah itu baru calon penumpang bisa membeli tiket.
Kapal pun baru akan berangkat setelah ada 60 calon penumpang.
Tak hanya ke Tanjungpinang, valon penumpang Dabosingkep pun terlibat di Pelabuhan Telagapunggur.(tra)