Di Balik LRT Jabodebek yang Andal: Energi Listrik, Teknologi SCADA, dan Tim Malam Hari

BATAMCLICK.COM: Untuk menjaga keandalan dan ketepatan waktu layanan, LRT Jabodebek mengandalkan tiga pilar utama: sistem kelistrikan berbasis energi ramah lingkungan, teknologi pemantauan canggih SCADA, serta tim teknis yang bekerja intensif di malam hari. Ketiganya menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan moda transportasi publik yang modern, aman, dan efisien bagi masyarakat Jabodetabek.

Sebagai transportasi berbasis listrik, LRT Jabodebek tidak hanya menawarkan kenyamanan dan efisiensi, tetapi juga mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Seluruh rangkaian kereta beroperasi tanpa bahan bakar fosil, sehingga lebih ramah lingkungan dan minim polusi udara.

BACA JUGA:  2 Pelaku Curanmor Tertangkap, 16 Motor Curian Diamankan

LRT Jabodebek memanfaatkan sistem kelistrikan yang terdiri atas dua komponen utama: Gardu Traksi atau TPSS (Traction Power Sub Station) dan Third Rail. TPSS berfungsi mengubah tegangan listrik dari PLN (20.000 volt) menjadi tegangan yang sesuai untuk operasional kereta serta mendukung sistem persinyalan, komunikasi, dan pengendalian pintu otomatis. Sementara itu, Third Rail—rel tambahan di sisi lintasan—mengalirkan listrik langsung ke kereta melalui perangkat khusus yang terpasang di bagian bawah.

Agar sistem ini berjalan optimal, tim teknis LRT Jabodebek menjalankan perawatan rutin dan terjadwal secara menyeluruh. Seluruh proses dilakukan pada malam hari, setelah jadwal operasi kereta selesai. Hal ini memungkinkan petugas memeriksa dan merawat komponen kelistrikan dengan aman tanpa mengganggu layanan penumpang.

BACA JUGA:  Safari di Batubi, Bupati Cen Sui Lan Curhat soal Hutang dan Rasionalisasi Anggaran

Setiap malam, teknisi membersihkan dan memeriksa Third Rail, melakukan pengukuran dimensi, uji fungsi, dan mengganti komponen jika diperlukan. Untuk TPSS, petugas memantau parameter kelistrikan, menguji sistem distribusi daya, serta memastikan sistem proteksi berjalan dengan baik.

Tak hanya itu, sistem kelistrikan LRT Jabodebek juga terintegrasi dengan teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Sistem ini memantau kondisi pasokan listrik secara real-time selama 24 jam nonstop. Jika terjadi gangguan, operator di pusat kendali dapat segera melakukan respons cepat dan tepat.

“Perjalanan kereta yang andal dan tepat waktu berawal dari sistem kelistrikan yang terjaga. Kami mengapresiasi dedikasi seluruh petugas yang bekerja di balik layar, bahkan hingga tengah malam, demi memastikan layanan tetap optimal,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi.

BACA JUGA:  Hansi Flick Jadi Pelatih Baru Timnas Jerman

Dengan kombinasi teknologi modern, energi bersih, dan sumber daya manusia yang berdedikasi, LRT Jabodebek terus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi publik yang unggul—menjadikannya salah satu moda andalan masyarakat Jabodetabek dalam mobilitas sehari-hari.(lilis)