Batamclick: Alvaro Morata mengungkapkan ancaman-ancaman yang ia dan keluarga dapatkan di Euro 2020. Pelatih Spanyol Luis Enrique pun bertindak.
Alvaro Morata sebelumnya menceritakan pengalaman buruk yang menimpanya dan keluarga. Gara-gara performanya yang dianggap buruk bersama timnas Spanyol di Euro 2020, pemain Juventus tersebut dikecam hingga keluarganya disumpahi mati.
Pemain 28 tahun tersebut menganggap aksi ini sudah melewati batas. Ia sampai harus menjauhkan diri dari telepon genggam, selain itu istri dan anak-anaknya juga mendapatkan tekanan verbal ketika menonton di stadion.
“Situasinya sangat serius sehingga saya menyerahkan segalanya di tangan kepolisian. Yang saya katakan di sini tidaklah penting, ini hal-hal yang harus dikoreksi,” ungkap Pelatih timnas Spanyol Luis Enrique dikutip Football Italia.
Morata dikecam karena dinilai tak bisa diandalkan di lini depan La Furia Roja. Baru bikin satu gol, ia dinilai lebih banyak buang-buang peluang.
Morata gagal menuntaskan momen satu lawan satu dengan kiper kala Spanyol menghadapi Swedia. Morata juga gagal menceploskan penalti ketika menghadapi Slovakia pada laga terakhir fase grup Piala Eropa 2020.
“Saya memahami kalian mengkritik saya karena tidak bikin gol, tapi orang-orang harus menempatkan dirinya di posisi saya, mamahami apa artinya untuk menerima ancaman, diberi tahu anak-anak Anda harus mati. Ketika tragedi terjadi, mereka akan bilang kalau saya orang baik,” ujar mantan pemain Real Madrid ini sebelumnya.
Spanyol lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2020, sehingga petualangan Morata masih akan berlanjut. Spanyol bakal menghadapi Kroasia di Parken Stadium, Kopenhagen, Senin (28/6/2021) malam WIB nanti.