KPJ Johor Sosialisasikan Deteksi Dini Kanker Paru-Paru dan Kenalkan Alat Medis Canggih Terbaru

(kiri-kanan) Dr. Muhammad Redzwan, Pakar Internis Subspesialis Paru dan Pernapasan, serta Prof. Emeritus Dato' Dr. Abdul Jalil, Spesialis Radiologi dan Nuklir.
(kiri-kanan) Dr. Muhammad Redzwan, Pakar Internis Subspesialis Paru dan Pernapasan, serta Prof. Emeritus Dato' Dr. Abdul Jalil, Spesialis Radiologi dan Nuklir.

BATAM – Johor Specialist Hospital (KPJ) Johor kembali menggelar acara ramah tamah sekaligus sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan paru-paru dan mengenali gejala awal kanker paru-paru kepada puluhan warga Batam.

Acara yang dikemas dalam suasana santai dengan makan malam bersama ini menghadirkan dua dokter spesialis ternama dari KPJ Johor, yakni Dr. Muhammad Redzwan, Pakar Internis Subspesialis Paru dan Pernapasan, serta Prof. Emeritus Dato’ Dr. Abdul Jalil, Spesialis Radiologi dan Nuklir.

Kedua dokter ini menyampaikan informasi penting seputar kesehatan paru-paru yang disimak dengan antusias oleh seluruh peserta.

Dalam paparannya, Dr. Muhammad Redzwan menjelaskan secara rinci mengenai kanker paru-paru yang jumlah penderitanya terus meningkat pascapandemi COVID-19. Ia mengingatkan masyarakat Batam agar menjalani pola hidup sehat guna mencegah penyakit tersebut.

BACA JUGA:  Citra Legenda, Apresiasi yang Lahir dari Rasa

“Jangan merokok, karena 90 persen pasien kanker paru-paru adalah perokok aktif atau mantan perokok,” tegas Dr. Redzwan.

Ia juga menekankan pentingnya berolahraga secara rutin dan menghindari lingkungan yang tercemar asap rokok atau udara yang tidak sehat.

“Walaupun tidak merokok, tetapi jika sering berada di sekitar perokok, risikonya tetap ada. Memang tidak sebesar perokok aktif, tapi bukan berarti tidak berisiko,” jelasnya.

Dr. Redzwan mengimbau warga untuk waspada terhadap gejala awal kanker paru-paru, seperti kelelahan berlebih, mudah sesak napas, napas terasa pendek, dan penurunan berat badan secara drastis.

“Kalau jalan sedikit saja sudah lelah, napas terasa berat dan tidak lepas, lalu berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas, segera periksa ke dokter. Itu bisa jadi tanda gangguan paru atau gejala awal kanker paru-paru,” paparnya.

BACA JUGA:  Laporan Keuangan Pemko Batam Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan

Ia menambahkan, deteksi dini sangat krusial karena akan memudahkan proses pengobatan.

“Kalau kanker terdeteksi sejak dini, kita bisa tangani dengan lebih mudah. Tapi kalau sudah masuk stadium 3 atau 4, penanganannya akan jauh lebih sulit. Bukan tidak bisa, tapi tentu lebih menantang,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Emeritus Dato’ Dr. Abdul Jalil menjelaskan bahwa KPJ Johor kini memiliki teknologi mutakhir berupa PET/CT-Scan, alat pemindai medis canggih yang mampu mendeteksi penyakit secara lebih spesifik dan rinci hingga ke tingkat sel.

PET/CT-Scan, yang merupakan gabungan dari teknologi Positron Emission Tomography (PET) dan Computed Tomography (CT), memungkinkan dokter melihat perubahan aktivitas sel di dalam tubuh melalui media warna.

“Dibandingkan CT-Scan biasa, PET/CT-Scan jauh lebih akurat. Teknologi ini memberikan gambaran yang sangat detail tentang perubahan dalam organ tubuh pasien, sehingga sangat membantu dalam proses diagnosis,” jelas Dr. Abdul Jalil.

BACA JUGA:  Heboh, Vanessa Angel Bongkar Chat Mesra Suaminya dengan Pelakor

Ia juga menambahkan, PET/CT-Scan ini dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan 160 slice CT.

“Ini merupakan terobosan baru di dunia kesehatan dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan 160 slice CT. Dengan hadirnya alat ini, Johor Specialist Hospital menjadi satu-satunya rumah sakit yang menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih tersebut,” tambah Prof. Dr Abdul Jalil

Ia menambahkan, alat PET/CT-Scan tersebut akan mulai dioperasikan di KPJ Johor pada awal Mei 2025.

“Ini merupakan terobosan baru di dunia kesehatan. Dengan hadirnya alat ini, KPJ Johor menjadi satu-satunya rumah sakit yang menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih tersebut,” tutupnya.(bos)