Batamclick.com, Kepala Desa Dokoro, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Masrukin jadi sorotan karena asyik joget bareng biduan tanpa protokol kesehatan. Masrukin mengaku aksinya itu spontan untuk merayakan pelantikan.
Hal itu disampaikan Msrukin dalam video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram Bupati Grobogan Sri Sumarni, @sumarnigrobogan. Maskurin mengatakan video joget bareng biduan tanpa menjaga jarak dan memakai masker itu dilakukan usai acara pelantikan.
“Video tersebut spontanitas dan terjadi setelah acara selesai karena kebahagiaan kami atas pemilihan dan pelantikan perangkat desa di desa kami. Hal ini menjadi suatu pelajaran yang berharga bagi kami agar lebih berhati-hati dalam menjalankan segala bentuk kegiatan terutama di masa pandemi COVID-19,” tutur Masrukin dalam video tersebut seperti dikutip detikcom, Minggu (27/6/2021).
Dalam video unggahan itu, Masukin juga meminta maaf kepada masyarakat atas perbuatannya dan beberapa perangkat desa yang dinilai meresahkan masyarakat.
“Izinkan kami atas nama pemerintah Desa Dokoro, Kecamatan Wirosari memohon maaf sebesar besarnya kepada seluruh warga masyarakat khususnya warga Grobogan yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan video yang beredar saat ini,” ucap Masrukin.
“Semoga seluruh warga masyarakat Grobogan berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, dan tetap menjaga protokol kesehatan. Sekali lagi mohon maaf,” sambung dia.
Aksi tak terpuji Kades Masrukin ini pun disesalkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar pun mendorong kasus kepala desa joget bareng di masa pandemi itu diproses hukum.
“Kondisi seperti ini malah pesta-pesta. Saya sepakat itu (diperiksa polisi), memang harus diproses itu. Ndak bener itu,” ucap Ganjar dalam keterangan tertulisnya, hari ini.
Sebelumnya diberitakan, video viral kades asyik joget bareng biduan yang berdurasi 16 detik viral di media sosial. Tampak dari video tersebut para aparat desa berjoget dan menyanyi tanpa mengenakan masker atau berjaga jarak.
Peristiwa itu diusut kepolisian dan sudah ada 8 orang, termasuk kades tersebut yang diperiksa polisi. Bupati Grobogan, Sri Sumarni geram dengan peristiwa itu.
“Iya, itu kades dan perangkat desa. Kurang ajar itu kepala desanya tidak bisa menjadi contoh dan teladan baik di masyarakat,” kata Sri Sumarni saat dihubungi detikcom, Jumat (25/6).
(dekk)
sumber: detik.com