BATAMCLICK.COM, Batam – Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar rapat pleno.
Kegiatan yang digelar di lantai 2, Sekretariat KONI Provinsi Kepulauan Riau tersebut, dihadiri Ketua KONI Kepri Usep RS, Wakil Sekretaris Umum KONI Kepri, Amri hingga beberapa pengurus ini digelar secara offline dan online pada Jumat (28/5/2021) siang.
Tercatat, dalam rapat tersebut beberapa hal dibahas secara insentif. Mulai dari persiapan kontingen Kepri dalam mengikuti PON, jadwal keberangkatan, selama pertandingan hingga jadwal kembalinya kontingen.
“Sesuai dari hasil rapat kabinet terbatas tertanggal 15 Maret 2021, Presiden Jokowi Memutuskan PON XX tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Untuk itu, segala persiapan mulai digesa sejak dini,” terang Wakil Sekretaris Umum KONI Kepri, Amri membuka rapat pleno pengurus KONI Kepri.
Dijadwalkan, tambahnya, pemberangkatan 90 kontingen asal Provinsi Kepri yang terdiri dari 52 Atlet, 24 Pelatih dan 14 Pengurus atau Official akan dilaksanakan pada 17 September 2021 di Graha Kepri dan akan dilepas secara langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Dimana pembukaan PON XX Papua sendiri, akan dilaksanakan pada tanggal 2 – 15 Oktober 2021 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura.
“Dari jumlah kontingen tersebut, beberapa diantaranya akan berangkat lebih awal dari jadwal. Mengingat, pertandingan dari 37 cabang olahraga akan dipertandingkan,” jelasnya.
Untuk venue pertandingan sendiri, tersebar dalam 4 kluster. Yakni di Kota Jayapura yang akan mempertandingkan 16 Cabang Olahraga (Cabor), Kabupaten Jayapura 14 Cabor, Kabupaten Mimika 9 Cabor dan Kabupaten Merauke 6 Cabor.
Dari setiap cabor, tambahnya lagi, diketahui telah melaksanakan Pelatprov secara mandiri di masing-masing cabor. Yakni 10 Cabnor di Batam, 4 Cabor di Tanjungpinang yang terdiri dari atletik, renang, menembak dan tarung derajat. Kemudian 1 Cabor Sepak Takraw di Karimun dan Cabor Biliar di Bintan.
Meski dengan keterbatasan anggaran dan dalam masa Pandemi Covid-19, Pelatprov dilakukan berjalan secara mandiri hingga keberangkatan PON.
“KONI Provinsi Kepri menganggarkan bantuan dana untuk Pelatprov berjalan selama 2 bulan. Dimana Pelatprov Penuh dilakukan selama 1 bulan, kecuali Cabang Olahraga Layar, Tinju dan Futsal yang diberikan bantuan Pelatprov terhitung sejak Januari 2021 hingga keberangkatan. Dan masing-masing cabang olahraga juga dijadwalkan satu hingga dua kali try out jelang keberangkatan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kepri Usep RS mengatakan bahwa pendanaan KONI Kepri di PON XX tahun 2021 Papu sepenuhnya bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Kepri dengan total Rp 3,5 Miliar.
“Dimana dalam waktu dekat, akan ada pencairan tahap pertama sebesar Rp 1,75 Miliar dari Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dispora Kepri,” jelasnya.
KONI Kepri, tambahnya, juga sudah menyampaikan kekurangan anggaran kebutuhan sebesar Rp3,225 Miliar ke Pemerintah Provinsi Kepri melalui Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Mengingat, total kebutuhan anggaran KONI Kepri di PON Papua ini mencapai Rp6,7 Miliar.
“Jujur, kami sangat paham akan kondisi pandemi saaat ini. Sehingga banyak dari mata anggaran yang mengalami refocusing. Namun anggaran yang ada sebesar Rp3,5 Miliar masih sangat jauh dan terbilang tidak mencukupi untuk memberangkatkan kontingen. Besar harapannya, proposal pengajuaan penambahan anggaran ini bisa direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi Kepri melaluhi APBD Perubahan tahun 2021,” jelas Usep.
Sebagaimana diketahui, pada PON XX tahun 2021 Papua, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan akan memperjuangkan kekurangan dana yang saat ini tengah dikeluhkan. Sehingga nantinya bisa mengakomodir kebutuhan yang diperlukan untuk turun di PON Papua 2021.
“Melihat dan mendengarkan peparan tadi, saya akan siapkan semua kebutuhan tadi. Sehingga bisa mengakomodir semua kebutuhan dalam pelaksanaan di PON Papua nanti,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Ansar juga menyebutkan akan memperjuangkan bonus untuk atlet berprestasi di PON Papua nanti. Yakni medali Emas Rp350 Juta, Perak Rp200 Juta dan Perunggu Rp100 Juta.
Ansar juga berpesan kepada KONI Kepri unutk kiranya fokus pada pencapaian prestasi yang dibebankan. Begitu juga memperhatikan cabor-cabor yang masuk dalam kategori berpotensi menghasilkan emas. Sehingga pencapaian di PON Papua 2021 bisa lebih baik dari PON sebelumnya.
“Kita minta KONI Kepri dan semuanya harus fokus pada pencapaian prestasi nanrinya. Khususnya pada cabor-cabor yang berpotensi menghasilkan emas. Dan kalau bisa meningkat dari PON lalu. Intinya, apa yang sampaikan ini akan kami perjuangkan, sehingga nantinya bisa berangkat semuanya,” terangnya. (Iman Suryanto)