Batamclick.com, Pasangan suami istri (pasutri) warga Desa Klahang, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah dijemput Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Sabtu (26/6/2021).
Pasien berinisial LL tersebut mengalami gejala berat setelah melalukan isolasi mandiri bersama suaminya di rumah selama enam hari akibat virus corona.
Fatoni, kakak pasien mengatakan, LL menjalani isolasi mandiri sejak Minggu (20/6/2021) karena curiga atas gejala yang diderita. Pada Rabu (23/6/2021), LL dan suaminya melakukan tes rapid antigen mandiri di Klinik Vira Medika.
“Hasil rapid antigen, adik saya dan suaminya dinyatakan positif,” katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).
Batuk terus menerus saat “isoman”, akhirnya nekat ke puskesmas
Melihat hasil tersebut, LL dan suaminya pun melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Sementara putra mereka, kata Fatoni, dititipkan di rumah neneknya.
Selama melakukan isolasi mandiri, LL ternyata mengalami gejala batuk secara terus-menerus. Khawatir dengan kondisi adiknya, Fatoni dengan perangkat RW lalu berusaha berkonsultasi dengan pihak Puskesmas.
“Namun pihak Puskesmas responnya lambat, sampai-sampai adik saya dan suaminya ‘motoran’ sendiri ke Puskesmas tadi pagi,” ujarnya.
Sesampainya di Puskesmas, LL diarahkan untuk Swab PCR. Sambil menunggu hasil, LL diminta untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
“Tapi sampai sore tadi, kondisi adik saya semakin memburuk, jadi keluarga minta dijemput pakai ambulans,” terangnya.
Pulang dari puskesmas, kondisi semakin memburuk
Terpisah, Kepala Desa Klahang, Sulistiono mengungkapkan, LL telah dijemput oleh Satgas Covid-19 menggunakan ambulans sekitar pukul 15.30 WIB.
Dia mengaku sudah berupaya untuk menjembatani warganya dengan pihak Puskesmas. Bahkan pada Kamis (24/6/2021), perangkat desa sudah menjenguk LL dan keluarga yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
“Kami sudah berupaya untuk memfasilitasi keluarga dengan pihak Puskesmas, kami juga sudah berikan bantuan sembako sekalian melihat kondisi kesehatan LL,” katanya.
Saat dijenguk, kondisi LL masih baik dan hanya mengalami gejala batuk ringan. Sehingga pihak desa tidak melakukan tindakan lanjutan kecuali sosialisasi prokes dan pemberian bantuan sembako.
Sulistiono juga sebelumnya diberi tahu tentang kondisi warganya yang semakin drop. Dia juga sempat memberikan nomor bidan desa sebelum akhirnya memutuskan untuk “motoran” sendiri ke Puskesmas.
Sulistiono sendiri berharap, kedepan ada kordinasi yang lebih baik antara pihak desa dengan warga yang melakukan isolasi mandiri. Pasalnya, sampai sejauh ini ada 14 warga Desa Klahang yang terpapar Covid-19.
“Kami berupaya untuk memfasilitasi semua warga yang isolasi mandiri, setiap minggu kami juga menyemprot lingkungan pemukiman dengan disinfektan,” pungkasnya.
(dekk)
sumber: kompas.com