Dari Lingga, Wagub Marlin Berharap Panen Padi Perdana Tonggak Kemakmuran Kepri

GALERI FOTO BATAMCLICK.COM: Wakil Gubernur Hj Marlin Agustin mengajak masyarakat memanfaatkan lahannya untuk berbagai tanaman yang bisa membantu ekonomi di masa pandemi. Apalagi sektor pertanian dan perkebunan masih tetap tumbuh di saat pandemi.

“Padi ini menjadi sumber pendapatan dan mata pencarian yang baik meski Kepri daratannya hanya empat persen. Yang jelas segala peluang itu harus dimanfaatkan, terlebih untuk memperkuat ketahanan pangan Kepri,” kata Marlin usai panen padi di Lingga, Ahad (21/3) petang.

Panen padi ini diikuti Wagub Marlin di sela aktivitas kunjungan kerjanya ke Lingga. Pertama adalah Silaturahmi dengan Ormas Islam se-Kabupaten Lingga di Balai Junjungan Negeri Gedung Daerah, Daik. Kemudian Silaturahmi dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) se-Kabupaten Lingga di Masjid Sultan, Daik Kabupaten Lingga.

BACA JUGA:   Silaturahmi dengan Warga Asal Lintau Buo, Walikota Rudi Ajak Dukung Bangun Batam Kota Baru

Panen pertama yang diikuti Marlin adalah panen perdana untuk padi ketan varietas tolo. Pemilik lahan ini adalah Suradi. Petani berusia 50 tahun ini menanam di sawahnya Desa Kerandin SP 2 Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga.

Varietas yang ditanam adalah jenis padi ketan tolo yang dari penyemaian sampai panen membutuhkan waktu enam bulan. Padi ini memang berbeda dengan panen padi yang memerlukan waktu 110 hari.

Suradi mengaku bahagia dengan kehadiran Wagub Marlin pada panen padi di atas lahannya seluas seperempat hektare. Apalagi Wagub Marlin datang bersama Bupati Lingga M Nizar dan Ketua TP PKK Lingga.

BACA JUGA:    Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Apresiasi Upaya BP Batam Tingkatkan Kualitas Layanan Bongkar Muat

Untuk lahan satu hektare varietas ketan tolo, setelah dilakukan pengubinan atau hitungan rata-rata, bisa menghasilkan 2,1 ton.

Jumlah itu memang separuh dari varietas inpari 42 GSR di Bukit Langkap, Lingga. Di sini, Wagub Marlin ikut memanen di lahan milih Syahidin. Petani ini menanam di areal seluas satu hektare.

Namun, panen kali ini digunakan untuk pembenihan kembali. Waktu panen sejak tanam hingga masak memerlukan 110 hari. Hasil pengubinan, didapat sebesar 4,2 ton per hektare.(rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *