Kepala Bank Indonesia Kepri Suryono Dianugerahi Tokoh Pengendali Inflasi Daerah

Batamclick.com, Natuna – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono dianugerahi sebagai Tokoh Pengendali Inflasi Daerah Tahun 2023. Penghargaan diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri kepada instansi/lembaga mitra kerja Pemprov yang berkontribusi dalam membangun Provinsi Kepri.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Mendagri Tito dalam upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Provinsi Kepri yang digelar di Pantai Piwang, Kabupaten Natuna. Mendagri, Muhammad Tito Karnavian, bertindak langsung sebagai inspektur upacara. Upacara dihadiri oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Bupati Natuna, Wan Siswandi, dan jajaran Forkopimda.

Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Mendagri Tito merupakan bentuk apresiasi Gubernur Kepri atas kontribusi Bank Indonesia Kepri dalam upaya mengendalikan inflasi melalui sinergi program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Dijelaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono, pada bulan Juli 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 0,27% (mtm) atau 0,89% (ytd) yang tercatat sebagai inflasi tahun kalender terendah nasional. Sementara itu, inflasi tahunan tercatat sebesar 2,29% (yoy) atau telah berada dalam rentang sasaran inflasi 3,0±1%.

BACA JUGA:  Bantuan Bedah Rumah Program Cen Sui Lan di Desa Pena'ah Lingga Rampung

“Inflasi IHK gabungan dua kota di Provinsi Kepri secara tahun kalender (year-to-date) merupakan yang terendah se-Indonesia selama tiga periode berturut-turut, yaitu bulan Mei-Juli 2023,” ungkapnya.

Inflasi yang terkendali kata Suryono, tidak terlepas dari program GNPIP Kepri 2023 yang diluncurkan di Kabupaten Lingga pada Maret 2023. GNPIP Kepri 2023 memiliki tema “Kepri Bersahabat (Berkolaborasi Dalam Stabilitas Harga dan Pasokan Bahan Pangan Antar Daerah)”. Yakni  terdiri dari 7 program unggulan, pertama, optimalisasi operasi pasar/pasar murah, kedua, penguatan kerja sama antar daerah (KAD), ketiga, peningkatan pemanfaatan alsintan dan sarana prasarana produksi pertanian, keempat, penguatan ketahanan komoditas pangan strategis, kelima, penguatan koordinasi dan monitoring dalam rangka optimalisasi program fasilitasi distribusi pangan, keenam, penguatan infrastruktur TIK, digitalisasi dan data pangan, dan ketujuh, penguatan koordinasi dan komunikasi.

BACA JUGA:  Polisi Temukan Praktik Perdagangan Orang di Kasus Kaburnya Calon TKW di Malang

Salah satu implementasi dari 7 program unggulan GNPIP adalah pelaksanaan sekolah lapang kepada kelompok petani di Kabupaten Natuna. Kegiatan yang merupakan hasil sinergi Bank Indonesia Kepri, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Natuna, serta Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Kepri bertujuan untuk menopang ketersediaan pasokan komoditas cabai merah di Kabupaten Natuna. Para petani dari Kelompok Petani Muda Desa Harapan Jaya dan tenaga penyuluh pertanian lapangan dibekali dengan pemahaman terkait budidaya cabai merah menggunakan metode Produksi Lipat Ganda (Proliga).

“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terjadi alih teknologi budidaya sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian cabai merah Kabupaten Natuna,” kata Suryono.

Sementara itu, perekonomian Provinsi Kepri tumbuh kuat pada triwulan II 2023, yaitu sebesar 5,04% (yoy). Selain itu, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri meningkat sebesar 5,77% (ctc) secara kumulatif pada Semester I 2023 dan merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera. Hal ini disebabkan oleh tetap kuatnya pertumbuhan sektor konstruksi dan pariwisata sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Kepri terutama didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga.

BACA JUGA:  KPU Natuna gelar debat terbuka Pilkada 2024 dengan lima subtema

Sebagai upaya untuk meningkatkan inklusivitas pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan UMKM, Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Natuna dimeriahkan dengan penyelenggaraan Road to Gebyar Melayu Pesisir.

Road to Gebyar Melayu Pesisir di Kabupaten Natuna diselenggarakan dalam bentuk kurasi produk potensial yang diikuti oleh UMKM dari seluruh penjuru Natuna. Tercatat sejumlah 46 UMKM berhasil lolos kurasi dengan kategori produk kain, kriya, dan makanan olahan. Selain itu, untuk mendorong digitalisasi UMKM khususnya pada aspek sistem pembayaran, Road to Gebyar Melayu Pesisir juga memfasilitasi onboarding QRIS bagi 31 UMKM bekerja sama dengan perbankan.

“Ke depan, UMKM Kabupaten Natuna yang lolos kurasi akan diikutsertakan pada puncak acara Gebyar Melayu Pesisir pada akhir September bersinergi dengan forum subregional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang dihadiri gubernur se-Sumatera, serta delegasi dari Malaysia dan Thailand,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *