Agenda Pariwisata Kepri 2025, Deretan Atraksi untuk Menyambut 1,7 Juta Wisman

Agenda Pariwisata Kepri 2025
Hasan, Kadis Pariwisata Provinsi Kepri memaparkan 15 Agenda Pariwisata Kepri sepanjang 2025.

Dinas Pariwisata Kepri Genjot 15 Event Unggulan, Kolaborasi Lintas Sektor Digencarkan

Agenda Pariwisata Kepri hingga akhir tahun 2025, sedikitnya ada 15 iven, dan Pemprov Kepri bersama kabupaten kota akan menggerapnya dengan sangat serius.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, melalui Dinas Pariwisata, menargetkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) menembus 1,7 juta kunjungan. Angka itu bukan sekadar angka kosong, karena hingga Mei 2025, Kepri sudah menyambut 711 ribu wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Hasan, mengatakan bahwa pihaknya telah merancang dan menyusun sedikitnya 15 event unggulan, yang akan tersebar pelaksanaanya di berbagai kabupaten dan kota. Langkah ini ia lakukan dengan menjalin kerja sama lintas sektor, mulai dari BUMN, pelaku industri pariwisata, hingga pemerintah kabupaten/kota.

“Kami optimistis sinergitas semua pemangku kepentingan akan mendongkrak jumlah kunjungan wisman. Semua harus kompak, karena pariwisata Kepri milik kita bersama,” ujar Hasan di Tanjungpinang, Sabtu (5/7/2025).

Dari Fotografi, Marathon, hingga Festival Kuliner

Agenda terdekat dalam daftar event pariwisata Kepri ialah Kepri Creative Explore, yang akan digelar di Kota Batam pada 14–16 Juli 2025. Acara ini berupa kegiatan hunting fotografi dengan peserta 70 fotografer dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

“Event ini kami rancang untuk mengeksplorasi keindahan objek wisata Kepri melalui sudut pandang kamera. Tujuannya jelas, agar Batam dan Kepri lebih dikenal di mata dunia,” ungkap Hasan.

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya 13 Juli 2025, Kota Batam juga akan menggelar Batam Marathon 10K, yang dirangkai dengan aksi pemecahan rekor MURI memasak ikan bedas terbanyak, melibatkan 3.000 peserta.

BACA JUGA:  Kepri Peringkat 1 Indeks Kemerdekaan Pers 2021

Bintan Siap Hadirkan Olahraga Wisata Skala Internasional

Tidak hanya Batam, Kabupaten Bintan juga bersiap menjadi tuan rumah tiga agenda besar. Di antaranya:

  • Bintan Trekking (23–24 Agustus 2025)

  • Bintan Triathlon (4–5 Oktober 2025)

  • Mandiri Bintan Marathon (8–9 November 2025)

Panitia menargetkan kehadiran lebih dari 5.000 peserta dari dalam dan luar negeri.

Sajian Budaya, Kuliner, dan Alam dari Tanjungpinang hingga Natuna

Sementara itu, Kota Tanjungpinang akan memanjakan wisatawan lewat deretan event kreatif seperti:

  • Dekrafest Kepri (27 Juli 2025)

  • Kopi Merdeka Fest

  • Kuliner Merdeka

  • Dragon Boat Race

  • Kepri Marine Fishing

  • Kepri Go International Marathon

BACA JUGA:  PCO: Kebijakan DHE SDA Akan Perkuat Ekonomi Nasional

Menurutnya saat ini, semua lintas instansi sedang mematangkan semua jadwal.

Internasional Pesona Budaya Bahari Kepri menurut Hasan, salah satu iven yang paling meneydot ketertarikan wisatawan. Pemprov Kepri akan menggelar iven ini selama dua pekan penuh dari 18 hingga 31 Oktober 2025.

Event ini akan menyuguhkan perpaduan seni budaya maritim yang autentik dari masyarakat pesisir Kepri.

Selain itu, Sail to Indonesia yang berlangsung sepanjang Juli–Oktober 2025, dan Geopark Natuna Marathon, turut menjadi magnet wisatawan—khususnya mereka yang menyukai wisata bahari dan olahraga alam.

BACA JUGA:  PB SEMMI : Polri berperan besar dukung program Astacita

Daya Tarik Baru, Harapan Baru

Hasan menegaskan, pihaknya telah merancang seluruh agenda pariwisata Kepri untuk membuat wisatawan betah, bahkan ingin kembali. Ia menyebut bahwa atraksi wisata di Kepri sangat beragam—mulai dari olahraga, budaya, kuliner, hingga petualangan alam terbuka.

“Target kami bukan hanya mendatangkan wisatawan, tapi juga menciptakan pengalaman menyenangkan agar mereka ingin kembali,” katanya.

Untuk wisatawan domestik, Kepri sudah mengantongi 1,7 juta kunjungan, dari target 3,5 juta wisnus tahun ini. Hasan yakin, melalui kerja keras dan sinergi semua pihak, Kepri akan mampu mencapai bahkan melampaui target tersebut.

Butuh kerja kolektif agar setiap event betul-betul berdampak maksimal. Tidak boleh ada yang berjalan sendiri-sendiri,” tegasnya.