ANAMBAS – Dalam rangka memperingati Hari Nelayan Nasional (HNN), Harbour Energy bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar kegiatan edukasi keselamatan laut di Pujasera, Desa Tarempa Barat, Senin (28/4/2025). Acara ini menjadi momen penting untuk mengingatkan para nelayan bahwa keselamatan di laut adalah kunci utama dalam menjaga nyawa dan mata pencaharian mereka.
Puluhan nelayan dari Kecamatan Kute Siantan, Siantan, Palmatak, hingga Siantan Timur hadir dan mengikuti sesi edukasi yang diisi langsung oleh para pemangku kepentingan. Hadir pula jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seperti Danlanal Tarempa, Kapolsek Siantan, dan Pabung 0318 Natuna, serta perwakilan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Anambas.
Komandan Lanal Tarempa, Ari Sukmana, S.E., M.Tr.Opsla, tampil sebagai pembicara utama dengan materi keselamatan dan keamanan pelayaran. Ia menegaskan pentingnya disiplin serta kewaspadaan dalam menghadapi cuaca dan kondisi laut yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Tak kalah penting, perwakilan manajemen Harbour Energy, Andri Kristianto selaku Community Investment Manager, juga memberikan edukasi terkait batas aman area offshore. Ia mengingatkan bahwa radius 500 meter dari anjungan migas adalah zona terlarang untuk aktivitas penangkapan ikan. “Ini demi keselamatan kita bersama,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kabupaten Anambas melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ody Karyadi, S.Sos, mewakili Bupati Anambas, menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Harbour Energy atas kontribusi aktifnya dalam edukasi keselamatan laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Tak hanya teori, para nelayan juga diajak mengikuti simulasi pemadaman api yang digelar oleh Dinas Pemadam Kebakaran. Dalam simulasi tersebut, peserta belajar langsung cara menangani kebakaran di laut menggunakan fire blanket.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Pulau Pahat. Di lokasi ini, peserta dikenalkan dengan program konservasi penyu yang telah dijalankan Harbour Energy selama lebih dari 10 tahun. Kegiatan ditutup secara simbolis dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian ekosistem laut Anambas.(lilis)