Batamclick.com,
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menargetkan 54 persen dari total 407 Koperasi Merah Putih (KMP) dapat beroperasi penuh hingga akhir tahun 2025.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Pemprov Kepri Riki Rionaldi menyampaikan optimismenya bahwa target tersebut dapat tercapai.
“Bismillah, dari 407 koperasi Merah Putih, kami optimistis 54 persen dapat operasional hingga akhir tahun ini. Saat ini baru 11 koperasi yang sudah benar-benar berjalan dan menjadi gerai operasional, sementara sekitar 25 persen lainnya sudah mulai bergerak,” ujarnya di Batam, Rabu, pada peluncuran KMP pertama di Pulau Buluh.
Riki menjelaskan bahwa koperasi di Kepri masih mengandalkan kekuatan gotong royong masyarakat, tanpa dukungan pembiayaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Masing-masing KMP punya keunikan lokal, budaya kemelayuan, dan semangat kebersamaan. Meski belum ada gelontoran dana dari Himbara, koperasi ini sudah berjalan dengan kemitraan dengan pihak ketiga,” kata dia.
Terkait akses permodalan, Riki menuturkan koperasi perlu lebih dahulu menunjukkan operasional yang stabil.
“Kementerian Keuangan sudah mengumumkan kemungkinan bunga 2 persen, tapi juknis (petunjuk teknis) dan pengumuman resmi belum ada. Jadi memang lebih baik koperasi sudah jalan dulu, supaya laporan keuangannya lebih jelas,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemprov Kepri memastikan pemerintah kabupaten/kota di provinsi itu menggerakkan KMP di wilayah masing-masing.
“Semua bergerak bersama, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Strateginya melalui bimtek dan pelatihan. Namun dari pusat nanti juga ada capacity building yang dianggarkan melalui dana dekonsentrasi,” kata dia.
Melalui dana dekonsentrasi di Oktober-November, katanya, setiap koperasi akan mendapatkan pelatihan bagi pengurus, pengawas, serta ketua bidang usaha dan manajer.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa skema pembinaan bisnis juga disiapkan, di mana satu ahli akan mendampingi sepuluh koperasi.
Sumber, Antara