Dari Senyum Pertama hingga Hasil Pemeriksaan, Layanan Rumah Sakit Johor yang Menyentuh Hati

Peralatan Medis Robotik saat ini KPJ Johor telah mengoperasikan alat robotik ini untuk beda perut,, prostat, ginjal dan mengangkat rahim. Aman dan rendah resiko.

BATAMCLICK.COM: Ketika kesehatan menjadi pertaruhan, semua orang tentu ingin yang terbaik. Itulah yang dialami oleh Tantowi Yahya—seniman, politisi, sekaligus mantan Duta Besar Indonesia—saat ia membagikan kisah pengobatannya di salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia.

Dalam video yang beredar luas di berbagai platform sosial, Tantowi dengan jujur mengungkapkan alasannya: pelayanan yang ramah, proses yang cepat dan akurat, fasilitas bersih, serta harga yang bersahabat. Itulah lima alasan utama yang membawanya ke negeri jiran.

Bukan hanya Penang. Dari Johor hingga Kuala Lumpur, hampir semua rumah sakit swasta di Malaysia menerapkan standar layanan yang memanjakan pasien—termasuk KPJ Health Care Group yang mengelola sejumlah rumah sakit terbaik di Johor, seperti KPJ Johor, KPJ Pakar Puteri, KPJ Pasir Gudang, hingga KPJ Bandar Dato’ Onn.

Seperti Masuk Mal, Bukan Rumah Sakit

Pengalaman tim Batamclick.com saat mengunjungi beberapa rumah sakit di Malaysia terasa seperti memasuki pusat perbelanjaan. Tak ada bau obat menyengat, tak terdengar erangan kesakitan, bahkan senyum petugas menyambut sejak pintu pertama.

BACA JUGA:  Mengawinkan Dua Kota dengan Puisi

Di balik itu, sistem pelayanan benar-benar efisien. Pasien tak perlu antre panjang. Cukup datang sesuai jadwal, dan langsung diarahkan oleh petugas ramah ke ruang poli sesuai keluhan. Di sana, perawat melakukan pemeriksaan awal seperti tensi dan berat badan, lalu langsung bertemu dokter spesialis.

Cepat Bukan Berarti Asal-asalan

Meskipun cepat, pemeriksaan sangat mendalam. Rumah sakit memiliki lebih dari empat dokter spesialis untuk satu bidang penyakit. Hasil CT-scan, endoskopi, hingga hybrid PET CT Scan imaging bisa langsung dibacakan dalam hitungan menit.

Salah satu keunggulan lain: cara dokter menyampaikan hasil. Lembut, meyakinkan, dan tak menimbulkan ketakutan meski diagnosisnya berat dan yang pasti menggunakan bahasa melayu yang fasih dan daapt dimengerti dengan jelas oleh orang Indonesia.

BACA JUGA:  Dewi Ansar Jadi Narsum di Acara Talk Show Bersama Batam TV

Batam ke Johor: Perjalanan Sehari yang Menyembuhkan

Bagi warga Batam, akses ke Johor hanya sejengkal. Bahkan banyak pasien yang melakukan one-day trip untuk berobat. Mereka cukup mendaftar di perwakilan RS KPJ di Graha Pena, Batam Centre. Dari sana, seluruh prosedur sudah tertata: mulai dari jadwal dokter, estimasi biaya, hingga layanan jemputan gratis dari pelabuhan di Johor.

Ingin medical check up lengkap? Pasien cukup puasa dari tengah malam, berangkat pagi dengan ferry pertama, lalu langsung menjalani pemeriksaan darah dan urine. Dua jam kemudian, hasil keluar dan langsung dikonsultasikan.

Bagi yang ingin nginap di Johor, KPJ Pasir Gudang juga menyediakan paket Chech Up meneyluruh lengkap dengan kamar hotel dan transportasi antar jemput.

Harga? Jangan Kaget

Untuk semua pelayanan itu, tarif yang dikenakan justru seringkali lebih murah dari rumah sakit swasta di Indonesia. Bahkan, kamar rawat inap di KPJ dikenal bersih, nyaman, dan modern—memberikan rasa aman dan tenang bagi pasien.

BACA JUGA:  Pameran Kerajinan & Kuliner, Yok Ramaikan Malam Puncak BBFW Besok, Hadir & Saksikan!

Teknologi Canggih Jadi Kunci

Rumah sakit Malaysia tampaknya paham betul bahwa kepastian hasil diagnosis sangat menentukan kepercayaan pasien. Maka tak heran mereka terus melengkapi fasilitas dengan teknologi terkini, selain Hybrid PET CT Scan, kini KPJ Johor telah memiliki pelatan robotik untuk melakukan pembedahan atau operasi, perut, prostat, ginjal dan operasi-operasi lainnya yang rumit dan sulit dilakukan secara manual. Tingkat resikonya pun jauh lebih rendah.

Tantowi Yahya bukan satu-satunya yang merasakan manfaatnya. Ribuan pasien Indonesia—dengan asuransi internasional maupun pembayaran mandiri—telah merasakan standar layanan yang menyentuh hati dan menyembuhkan.

Mungkin inilah saatnya mempertimbangkan Malaysia bukan hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga destinasi untuk sembuh, dengan pengalaman yang manusiawi dan bermakna.(bosanto)