BATAMCLICK.COM: Menindaklanjuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) tanggal 2 Mei 2024, Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, bersama rombongan, melakukan inspeksi langsung ke lokasi rencana pelebaran jalan di Jalan Letjen Suprapto, depan Tembesi Tower RW 16, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dalam peninjauan yang dilakukan Selasa (14/5/2024), Nuryanto mengungkapkan temuan bahwa rencana pelebaran jalan oleh Pemerintah Kota Batam akan meningkat dari Row 100 menjadi Row 120, menimbulkan ketidaksesuaian lokasi dan kekhawatiran di kalangan warga Tembesi Tower.
“Kami membutuhkan penjelasan yang lebih rinci dari pemerintah dan BP Batam mengenai perubahan ini,” ujar Nuryanto. “Warga tidak menentang, namun meminta kejelasan dan ketenangan.”
Nuryanto juga menyoroti keluhan warga terkait banjir yang sering terjadi, diduga akibat aktivitas pengerukan dan penimbunan oleh perusahaan di sekitar permukiman. “Kami akan memeriksa apakah aktivitas tersebut sudah sesuai dengan aturan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal),” tegasnya.
Fahrudin, Ketua RW 016, menambahkan bahwa warga telah mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Pemko Batam dan BP Batam, namun perubahan Row menjadi 120 berdampak langsung pada sekitar 15 kepala keluarga di Tembesi Tower.
“Kami hanya meminta kepastian dan solusi dari pemerintah,” ungkap Fahrudin, menekankan dampak sosialisasi perubahan rencana detail tata ruang (rdtr) yang menyebut Tembesi Tower sebagai wilayah industri.
Pengumuman Surat Peringatan Kedua pada 22 April 2024, yang meminta warga untuk mengosongkan lahan yang melebihi Row 100, menambah kekhawatiran warga seperti Suat Tambunan, yang rumahnya terancam dibongkar.
“Kami mengerti perlunya pelebaran jalan, tetapi kami mempertanyakan penambahan lebar hingga 150 meter,” kata Tambunan, yang juga mengharapkan solusi dari pemerintah.
Selain pelebaran jalan, masalah banjir yang dialami warga selama enam bulan terakhir juga menjadi perhatian utama, dengan Fahrudin menyatakan bahwa upaya telah dilakukan untuk mencari solusi sementara dan mendesak pemerintah untuk tidak mengabaikan masalah ini.
Kesehatan warga juga menjadi perhatian, banyak yang mengeluh sakit akibat kondisi rumah yang sering terendam banjir.(Adv)