BATAMCLICK.COM: Pemerintah terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Salah satunya melalui penyaluran insentif petugas MBG di Kepri, yang kini mulai cair untuk para guru dan kader posyandu.
Kepala Regional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepulauan Riau, Anindita Ayu, menjelaskan bahwa penyaluran insentif bagi para pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilakukan pada 10 November 2025.
“Untuk kader posyandu sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Sementara untuk sekolah, insentif baru mulai disalurkan minggu lalu,” jelasnya di Batam, Kamis (13/11).
Apresiasi untuk Tenaga Pelaksana Lapangan
Anindita menyebut pemberian insentif ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap kerja keras para tenaga pelaksana di lapangan, baik di sekolah maupun posyandu. Mereka berperan penting dalam memastikan makanan bergizi sampai tepat waktu kepada para penerima manfaat.
Insentif untuk kader posyandu sebesar Rp1.000 per penerima manfaat per hari operasional (Senin–Sabtu). Sedangkan untuk sekolah, besaran insentif sesuai dengan jumlah siswa penerima manfaat.
“Kalau di sekolah ada 100–750 siswa, insentifnya Rp50 ribu per hari. Untuk 751–1.000 siswa Rp60 ribu, 1.001–2.000 siswa Rp100 ribu, dan sekolah dengan 2.001–3.000 siswa menerima Rp200 ribu per hari,” ungkap Anindita.
Dibayarkan Dua Minggu Sekali
Untuk sekolah, insentif melalui kepala sekolah yang kemudian membagikannya kepada tim pelaksana. Sedangkan di posyandu, jumlah penerima tergantung kesepakatan di lapangan dan bisa lebih dari satu orang.
“Pembayaran dua minggu sekali oleh SPPG kepada pihak sekolah dan posyandu yang melaksanakan program MBG,” tambahnya.
Ratusan Dapur Aktif Layani Program MBG
Hingga kini, SPPG Kepri telah mencatat 151 dapur aktif yang mendukung pelaksanaan program MBG di seluruh wilayah Kepulauan Riau. Total penerima manfaat mencapai 455.854 orang, terdiri dari 1.832 ibu hamil, 4.117 ibu menyusui, 19.911 balita, dan 429.724 siswa sekolah.
Program MBG tidak hanya menjadi upaya menekan angka stunting, tetapi juga menjadi gerakan sosial yang menghidupkan semangat gotong royong di tengah masyarakat Kepri.








