Bukan Sekadar Angka, Kepri Buktikan Daya Juang Tenaga Kerja Tertinggi Ketiga Nasional

Di balik deretan angka dan statistik nasional, ada kerja keras yang tak pernah terekam kamera: keringat buruh pabrik, semangat anak muda di pusat pelatihan vokasi, dan ketekunan para pekerja harian yang tak kenal lelah membangun Kepulauan Riau dari balik layar.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali mencatat prestasi membanggakan. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang diolah oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Ketenagakerjaan, Kepri berhasil mempertahankan peringkat ketiga tertinggi nasional dalam produktivitas tenaga kerja.

“Capaian ini adalah bukti nyata bahwa kerja keras masyarakat Kepri, terutama di sektor industri, mulai berbuah manis. Ini adalah tren peningkatan yang konsisten selama tiga tahun terakhir,” ujar Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Minggu.

BACA JUGA:  Bezzecchi dan Diggia nantikan MotoGP Inggris di Silverstone

Jika rata-rata produktivitas tenaga kerja nasional pada 2024 berada di angka Rp89,33 juta per orang, Kepri melesat jauh di atasnya dengan capaian Rp200,12 juta per tenaga kerja. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya Kepri mencatat Rp196,25 juta, dan pada 2022 sebesar Rp164,5 juta. Lompatan yang mencerminkan arah kebijakan pembangunan yang fokus dan berpihak pada tenaga kerja.

Peringkat Kepri kini hanya berada di bawah DKI Jakarta (Rp421,13 juta) dan Kalimantan Timur (Rp288,81 juta), dua provinsi dengan kekuatan ekonomi yang memang sudah mapan. Namun bagi Kepri, yang selama ini tumbuh dari kekuatan industri kawasan dan semangat maritim, capaian ini sangat berarti.

BACA JUGA:  Pembukaan TMMD Ke-111 Kodim 0718/Pati di Desa Tamansari

Gubernur Ansar menjelaskan, peningkatan tersebut tak lepas dari derasnya investasi yang masuk ke sektor industri di Kepri, serta dorongan kuat terhadap pengembangan tenaga kerja terampil. Kualitas SDM menjadi kunci—dan pemerintah daerah tak henti berinovasi melalui pelatihan, pendidikan vokasi, serta peningkatan efisiensi kerja.

“Produktivitas ini adalah gambaran dari efisiensi ekonomi dan kualitas tenaga kerja yang kita miliki. Ini bukan hanya soal output, tetapi juga tentang bagaimana manusia—masyarakat Kepri—menjadi bagian penting dari roda pembangunan,” tambah Ansar.

Produktivitas tenaga kerja sendiri dihitung berdasarkan rasio antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan jumlah tenaga kerja. Maka, semakin tinggi produktivitas, semakin efisien pula penggunaan tenaga kerja dalam menghasilkan nilai tambah ekonomi.

BACA JUGA:  Puji Pesatnya Pertumbuhan Ekonomi Batam, Pemkab Solok Kunker ke Kantor Walikota Batam

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri, Jhon A. Barus, menegaskan bahwa capaian ini tak boleh membuat Kepri cepat puas.

“Kami akan terus memperkuat pengembangan SDM unggul dan mendorong digitalisasi di sektor industri. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi kita inklusif, merata, dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Kepri tak hanya bertahan—tetapi melangkah pasti menuju masa depan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang tangguh, kompetitif, dan manusiawi.

Sumber: Antara