BATAMCLICK.COM: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Natuna bukan sekadar upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang, tetapi juga menjadi motor penggerak baru bagi sektor pertanian lokal.
Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyalurkan bantuan pupuk gratis kepada para petani agar mereka mampu meningkatkan produksi pertanian sekaligus mendukung keberhasilan program MBG.
Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, menegaskan bahwa peluncuran program MBG membuka peluang besar bagi petani untuk menyalurkan hasil panen mereka ke lembaga pengolah pangan daerah.
“Program MBG sudah berjalan di Natuna dan akan dibangun 14 SPPG di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ini kesempatan bagi petani untuk menyalurkan hasil pertaniannya,” ujar Boy di Natuna, Selasa (4/11).
Pupuk Gratis untuk Petani Aktif
Untuk memacu produktivitas pertanian, Pemerintah Kabupaten Natuna mengalokasikan lebih dari Rp1 miliar dalam APBD 2025. Dana tersebut berguna untuk pengadaan 36 ton pupuk NPK dan 44 ton dolomit (kapur pertanian) yang dibagikan secara gratis kepada petani aktif yang memenuhi syarat.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan hasil panen dan memperkuat pasokan bahan pangan lokal yang nantinya digunakan sebagai bahan utama menu MBG.
“Pupuk ini hanya diberikan kepada petani aktif yang memenuhi kriteria sesuai aturan. Harapannya, produksi pertanian meningkat dan bisa menopang kebutuhan pangan untuk program MBG,” jelas Boy.
SPPG, Jembatan antara Petani dan Program Gizi Nasional
Boy menjelaskan, hasil panen para petani nantinya diserap oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), lembaga yang bertugas mengolah bahan pangan lokal menjadi menu MBG untuk masyarakat penerima manfaat.
Saat ini sudah beroperasi empat unit SPPG, dan ke depan akan bertambah menjadi 14 unit yang tersebar di seluruh wilayah Natuna. Dengan sistem ini, rantai pasok pangan menjadi lebih efisien dan menguntungkan bagi petani lokal.
“Setiap hari ribuan penerima manfaat mengonsumsi makanan bergizi dari bahan pangan lokal. Petani harus jeli melihat peluang besar ini,” kata Boy.
Gerakkan Ekonomi Lokal dan Perkuat Ketahanan Pangan
Program MBG di Natuna dirancang tidak hanya untuk memberikan asupan gizi, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi lokal. Melalui program ini, pemerintah melibatkan berbagai sektor seperti petani, peternak, nelayan, serta pelaku UMKM dalam rantai pasok pangan.
Dampaknya, perputaran ekonomi di daerah meningkat, lapangan kerja baru tercipta, dan daya beli masyarakat ikut terdongkrak.
Selain itu, pemerintah daerah terus mendorong peningkatan mutu pertanian lokal agar hasil panen Natuna bisa menjadi bahan baku utama dalam program MBG.
Kolaborasi Petani dan Koperasi Desa
Boy juga mendorong para petani untuk berkolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memasarkan hasil pertanian kepada SPPG.
Namun, sebelum memasarkan produk, ia mengingatkan agar petani memastikan hasil panennya aman, sehat, dan berkualitas tinggi.
“Misalnya pisang, gunakan bibit unggul dan rawat dengan baik agar hasilnya maksimal, karena bahan pangan itu akan dikonsumsi anak-anak kita,” ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah dan sinergi berbagai pihak, program MBG di Natuna diharapkan mampu menjadi model keberhasilan nasional, di mana kesejahteraan petani meningkat seiring dengan terpenuhinya gizi masyarakat.***








