BATAMCLICK.COM : Dalam upaya serius memerangi stunting, Pemerintah Kabupaten Lingga akan melaksanakan intervensi serentak pada 5 Juni 2024, sebagai bagian dari program nasional penurunan angka stunting.
Kegiatan ini dipimpin oleh TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Lingga dengan koordinasi oleh Wakil Ketua 3 TPPS, Maratusholiha, yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK.
Maratusholiha telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan dan Perencanaan Keluarga Berencana (PPKB) serta OPD terkait untuk bersinergi dalam pelaksanaan intervensi ini. Intervensi serentak akan menyasar balita, ibu hamil, dan calon pengantin yang terdaftar di 113 posyandu dari total 190 posyandu di kabupaten ini.
Selain itu, akan ada 14 posyandu yang mengadakan kegiatan intervensi melalui virtual atau zoom meeting pada tanggal yang sama.
“Kami menghimbau seluruh camat, lurah, dan kepala desa untuk mensosialisasikan program ini kepada warga, agar mereka yang menjadi sasaran dapat hadir di posyandu untuk mendapatkan intervensi,” ujar Maratusholiha.
Lokasi utama kunjungan tim TPPS adalah posyandu Merak Singkep Barat, yang akan menjadi pusat kegiatan zoom meeting. Tim lain akan menyebar ke berbagai lokus virtual lainnya di setiap kecamatan untuk memastikan kegiatan berjalan efektif.
Berdasarkan data terkini April 2024, sasaran program ini meliputi 5.422 balita, 514 ibu hamil, dan 71 pasang calon pengantin. Dengan mengimplementasikan “10 langkah pasti” sebagai pedoman penatalaksanaan, kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Lingga secara signifikan.
Dinas Kesehatan, bersama puskesmas dan OPD terkait, bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas intervensi spesifik. Mereka akan melakukan implementasi langsung dengan pengukuran, penimbangan, dan sweeping untuk menangani masalah gizi yang ditemukan pada saat kegiatan.
Pencegahan stunting adalah prioritas utama di Kabupaten Lingga, mengingat pentingnya perkembangan awal anak untuk masa depan mereka dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan program ini, Lingga berambisi menjadi contoh dalam penanganan stunting di Indonesia.