Kampung Pariwisata Madani, Langkah Batam Membangun Wisata Berbasis Nilai dan Budaya

Kampung Pariwisata Madani menjadi langkah nyata Pemerintah Kota Batam membangun pariwisata berbasis nilai dan budaya. Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah, program ini diharapkan melahirkan kampung wisata yang berkarakter, beradab, dan berkelanjutan.
Kampung Pariwisata Madani menjadi langkah nyata Pemerintah Kota Batam membangun pariwisata berbasis nilai dan budaya. Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah, program ini diharapkan melahirkan kampung wisata yang berkarakter, beradab, dan berkelanjutan.

Pemkot Batam wujudkan harmoni antara pariwisata, budaya, dan karakter masyarakat

Menumbuhkan Nilai di Tengah Destinasi

Semangat baru pariwisata berbasis nilai kini berhembus dari Kota Batam. Melalui gagasan Kampung Pariwisata Madani, Pemerintah Kota Batam berupaya menumbuhkan wisata yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna dan berakar pada budaya masyarakat.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan langsung gagasan ini saat membuka kegiatan Sosialisasi Kampung Pariwisata Madani di Pacific Palace Hotel, Rabu (8/10/2025). Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam menyelanggarakan kegiatan ini yang melibatkan perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari berbagai wilayah di Batam.

“Saya kira ini adalah ide bagaimana sistem nilai yang sudah terbangun itu ingin dikonkretkan. Bagaimana agar nilai-nilai madani yang selama ini kita pahami sebagai bagian dari mimpi besar untuk Batam dapat diwujudkan pada kehidupan di lingkungan perkampungan kita,” ujar Amsakar.

Membumikan Sistem Nilai Madani

Dalam pandangan Amsakar, konsep Kampung Pariwisata Madani bukan sekadar proyek wisata, melainkan upaya membumikan nilai-nilai kemadani yang telah hidup di tengah masyarakat Batam. Ia menekankan bahwa tahap awal program ini adalah merumuskan kriteria yang jelas mengenai nilai-nilai madani yang ingin terwujud.

“Harus ada pilot project awal untuk menjadi referensi bagi kampung madani. Jadi diperlukan kehati-hatian agar kampung yang kita jadikan contoh nanti benar-benar bisa menjadi rujukan,” tegasnya.

Ia menambahkan, mewujudkan kampung madani bukan hanya membangun konsep, tetapi juga menanamkan sistem nilai hingga menjadi bagian dari norma sosial.

“Ketika nilai dan norma itu telah terimplementasikan dan mendarah daging di sanubari warga, maka pada saat itulah dia bernama budaya,” tuturnya.

Sinkron dengan Visi Pembangunan Kota Batam

Lebih jauh, Amsakar menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan upaya besar Pemerintah Kota Batam dalam memperkuat karakter masyarakat melalui pendekatan budaya dan partisipasi publik.

“Apa yang kita lakukan hari ini juga sejalan dengan ikhtiar besar yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam,” katanya dengan penuh keyakinan.

Melalui pendekatan ini, Pemkot berharap lahir kawasan-kawasan wisata yang tidak hanya menarik secara visual. Namun juga memancarkan nilai moral dan sosial yang kuat.

Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardi Winata, menjelaskan, sosialisasi ini menjadi wadah kolaborasi antara gerakan masyarakat madani dan pemerintah daerah.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk mewujudkan lingkungan wisata yang berkarakter dan beradab,” ujarnya.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Kelompok Sadar Wisata Kayu Tangan Heritage Malang. Ia telah memiliki berbagi pengalaman dalam mengelola kampung wisata berbasis nilai dan budaya. Kehadiran mereka diharapkan mampu memberikan inspirasi serta membuka pandangan baru bagi pengembangan kampung wisata di Batam.

Menuju Kota Wisata yang Berkarakter

Melalui sosialisasi ini, Pemerintah Kota Batam berharap lahirnya kampung-kampung wisata madani. Kampung-Kampung ini nantinya mampu menjadi teladan harmonisasi antara pariwisata, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat.

Dengan sinergi antara pemerintah, Pokdarwis, dan masyarakat, Kampung Pariwisata Madani diharapkan menjadi simbol kemajuan Batam. Sebagai kota yang modern, beradab, dan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan turun-temurun.(lin)