BATAMCLICK.COM: Pengangguran di Kepri kembali menjadi sorotan setelah Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh, menyatakan optimisme bahwa persoalan tersebut dapat diatasi karena Kepri terus berkembang seiring meningkatnya investasi dari dalam dan luar negeri.
KEK Serap Tenaga Kerja, tetapi Pekerja Lokal Harus Siap
Ia menjelaskan bahwa saat ini Kepri memiliki tujuh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terus menyerap tenaga kerja. Karena itu, ia mendorong pemerintah daerah membekali masyarakat lokal dengan berbagai keterampilan sesuai kebutuhan industri.
“Jangan sampai warga lokal cuma jadi penonton, tetapi harus menjadi mesin utama penggerak ekonomi daerah,” tegasnya dalam rapat bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Tanjungpinang.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah dan pusat memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) agar masyarakat memperoleh kompetensi yang relevan. Ia mencontohkan potensi maritim Kepri yang luasnya 96 persen berupa lautan harus menjadi dasar pelatihan pada sektor pengolahan sumber daya laut.
Pengangguran Tinggi dan Arus Pendatang
Dalam kesempatan itu, Wafiroh menyoroti Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kepri sebesar 6,8 persen, atau tertinggi kedua nasional setelah Papua. Ia meyakini angka tersebut tidak seluruhnya berasal dari penduduk setempat, karena sekitar separuh disumbangkan oleh pencari kerja dari luar daerah.
“Kepri ini seperti gula, sehingga banyak semut datang. Tapi jangan sampai menjadi tempat penampungan masyarakat yang tidak punya pekerjaan,” ujarnya.
Pandangan Gubernur Ansar Ahmad
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, membenarkan bahwa pengangguran di Kepri dipengaruhi derasnya arus masuk pencari kerja. Ia menjelaskan bahwa Kepri memiliki keunggulan strategis, mulai dari posisi geografis hingga status Batam, Bintan, dan Karimun sebagai wilayah perdagangan bebas. Khusus Batam, seluruh wilayahnya berstatus FTZ, sehingga menjadi magnet bagi investor sekaligus pencari kerja dari berbagai provinsi.
Namun, Ansar menegaskan bahwa banyak pendatang tidak memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri. Hal itu membuat TPT Kepri tetap tinggi meski peluang kerja tersedia.
Ia berharap ada pengaturan khusus bagi pendatang agar pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja berjalan seimbang dengan ketersediaan tenaga kerja kompeten.
“Tujuannya bukan untuk membatasi, tetapi untuk memastikan mereka siap bersaing,” tuturnya.








