Batamclick.com, Batam – Di balik setiap liter BBM yang mengalir, ada cerita tentang dedikasi, kerja keras, dan doa. Cerita itu terangkum dalam sosok Sunaryo, seorang operator SPBU Pertamina yang telah mengabdi selama tiga dekade. Meskipun kini bertugas di Medan, Sumatera Utara, senyum ramah dan semangatnya tak pernah pudar, mencerminkan komitmennya untuk melayani pelanggan.
Perjalanan Sunaryo dimulai dari SPBU Pertamina di Jalan Brigjen Katamso, berlanjut ke Jalan Perintis Kemerdekaan, hingga kini ia menjadi garda terdepan di SPBU Jalan Sudirman, Medan. Sepanjang kariernya, ia memegang teguh filosofi sederhana.
“Saya bekerja sebagai operator SPBU sudah 30 tahun. Namanya kerja, kalau kita tekuni pasti bisa. Mau malam, mau siang, kita siap tempur, yang penting hati pelanggan senang,” ujar Sunaryo, Rabu (24/09/2025).
Disiplin dan Keselamatan Jadi Prioritas
Bagi Sunaryo, tugas operator jauh melampaui sekadar mengisi bahan bakar. Ia adalah penjaga keselamatan di area SPBU. Setiap hari, ia dengan disiplin menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk memastikan konsumen mematikan mesin kendaraan, tidak menggunakan ponsel, serta selalu menerapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam).
“SOP kita lakukan, mulai dari nol. Yang penting hati pelanggan senang dan jangan sampai konsumen kecewa. Kalau ada yang masih pakai ponsel, kita ingatkan dengan baik, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
Dengan jam kerja delapan jam sehari yang terbagi dalam dua shift, Sunaryo tak pernah mengeluh. Meskipun harus pulang tengah malam saat mendapat shift sore, ia menganggapnya sebagai bagian dari tanggung jawab. “Kalau masuk pagi, Insya Allah banyak sukanya. Dukanya paling kalau shift siang, pulang tengah malam, badan terasa lelah. Tapi semua itu bagian dari tanggung jawab,” tuturnya.
Motivasi Terbesar: Keluarga
Di balik setiap tetes keringatnya, motivasi terbesar Sunaryo adalah keluarganya. Dari penghasilan sebagai operator SPBU, ia berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga meraih kesuksesan. Anak pertamanya kini menjadi sarjana pendidikan Islam, anak keduanya seorang sarjana komputer, dan yang paling membanggakan, anak ketiganya sukses menjadi TNI Angkatan Darat.
“Motivasi saya bekerja agar anak-anak bisa sekolah, supaya anak-anak saya jadi orang yang sukses. Kita bekerja sambil berdoa, kalau kita lakukan sebaik-baiknya, Insya Allah hasilnya akan baik. Anak-anak sekarang sudah jadi orang, itu kebahagiaan terbesar saya,” ucapnya penuh haru.
Kisah Sunaryo menjadi bukti nyata bahwa profesi operator SPBU adalah pekerjaan mulia yang tidak hanya menyalurkan energi untuk masyarakat, tetapi juga menjadi jalan bagi seorang ayah untuk mengalirkan harapan dan mewujudkan masa depan cerah bagi keluarganya.