Para Pedagang Hewan Ternak di Batam Siapkan Hewan Kurban Berkualitas untuk Idul Adha 1445 H

Batamclick.com, Batam – Menyambut hari Raya Idul Adha 1445 H, para pedagang hewan ternak di kota Batam mempersiapkan hewan kurban berkualitas. Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, drh Samuel Tampubolon, memberikan panduan bagi calon pembeli agar dapat memilih hewan kurban yang sehat dan bagus.

Samuel menjelaskan bahwa penting untuk memperhatikan body condition score (BCS) hewan. Penjual harus memastikan BCS sapi minimal di level 4 atau 5, dan BCS kambing minimal 4. BCS mengukur jumlah massa daging dan lemak pada hewan ternak. Semakin tinggi skor BCS, tubuh sapi dan kambing akan lebih besar dan berisi.

BACA JUGA:  Gubernur Kepri Terima Anugerah Meritokrasi KASN 2021

Bagi calon pembeli, disarankan untuk melihat keseluruhan tubuh hewan ternak. Sebagai contoh, sapi yang bagus tidak menampakkan tulang rusuk secara jelas. Selain itu, karkas hewan yang sudah dipotong seharusnya mencapai 70 persen. Namun, banyak hewan kurban saat ini masih memiliki BCS di angka 3 dan karkas hanya 50 persen atau bahkan 45 persen.

Peternak selama dua bulan terakhir juga sedang dalam proses menggemukkan sapi hingga mencapai bobot yang diharapkan. Di hari H Idul Adha, akan dilakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Antemortem dilakukan sebelum penyembelihan hewan dengan memperhatikan berbagai kriteria.

BACA JUGA:  Terus Berlanjut, Giliran Warga Lubukbaja Terima Sertifikat Tanah dari HMR & Marlin

Hewan yang akan dikurbankan tidak boleh memiliki suhu tubuh tinggi atau demam, kulit harus elastis, tidak ada cacat di kaki, tidak diare, skrotum simetris, kukus bagus, badan tegap, dan tidak mengeluarkan cairan berlebihan di mulut dan hidung.

Samuel menyatakan bahwa berkat pengawasan dan monitoring, di tahun 2023-2024 tidak ada lagi kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Batam. Meski demikian, pihaknya terus melakukan pengetatan berupa uji kesehatan dan vaksinasi rutin. Beberapa uji kesehatan yang dilakukan meliputi memeriksa status PMK, brucellosis, dan antraks. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia.

BACA JUGA:  Klarifikasi Adik Bibi Andriansyah Usai Dituding Eksploitasi Gala Sky

“Untuk di Batam, tidak boleh ada pengembangan ternak. Batam khusus untuk pemotongan harian dan pemotongan hewan kurban. Maka kita datangkan dari luar kota, tahun ini dari Lampung Tengah dan Binjai, Sumatera Utara,” tutup Samuel. (ccx)*


Penulis: Elin