BATAMCLICK.COM: – Tradisi ziarah sangat kental dalam kebudayaan Melayu. Inilah yang kerap dilakukan Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR) dan istri, Hj Marlin Agustina, yang tak lain adalah Wakil Gubernur Kepulauan Riau.
Kamis (19/1/2023) petang, kedua pemimpin ini kembali mengunjungi pulau mas kawin Sultan Mahmud Syah kepada Raja Hamidah.
Begitu Maghrib tiba, HMR dan Marlin salat berjamaah di Masjid Raya Sultan Riau, atau dikenal dengan Masjid Penyengat.
Masjid ini dibangun sekitar tahun 1832 oleh Raja Abdul Rahman, menggunakan campuran pasir dan putih telur dan tanah liat.
Sampai saat ini Masjid Pulau Penyengat masih terawat baik. Masjid yang ditopang oleh empat tiang beton itu tampak kukuh. Dindingnya memadukan warna hijau dan kuning keemasan. Keberadaan 17 menara dan kubah melengkapi keagungan masjid ini.
Selanjutnya HMR, Marlin melakukan ziarah ke Komplek Makam Raja/Engku Hamidah (Engku Puteri) yang ada di dalam pemakaman ini. Setelah itu, keduanya kembali ke Batam.
๐ฆ๐๐ฑ๐ฎ๐ต ๐๐ถ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ด๐๐ป ๐ฆ๐ฒ๐ท๐ฎ๐ธ ๐ง๐ฎ๐ต๐๐ป ๐ญ๐ด๐ฌ๐ฌ-๐ฎ๐ป
Pulau Penyengat menyimpan banyak kisah sejarah. Pada tahun 1800-an, pulau ini menjadi negeri tempat kediaman Sultan Riau-Lingga, di mana kekuasaannya mencakup hingga Singapura dan Semenanjung Malaysia.
Pulau Penyengat terletak di sebelah barat Kota Tanjungpinang sejauh kurang lebih 1,5 km dari Kota Tanjungpinang. Luasnya tidak lebih dari 1,5 km.
Tanahnya berbukit-bukit terdiri dari pasir bercampur kerikil, sementara pantainya umumnya landai; sebagian berumput, sebagian lagi berbatu karang.
Kini Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil berstatus kelurahan yang bernama Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinangkota, Kota Tanjungpinang.
Jarak Pulau Penyengat dari Tanjungpinang hanya sekitar 1,5 km. Pulau tersebut terlihat dari Kota Tanjungpinang. Waktu tempuh pompong ke Pulau Penyengat hanya sekitar 10 menit. (ski)