Hari Jadi Batam Ternoda Aksi Demo, LAM Nilai Momentum Sakral Tak Dihormati

BATAMCLICK.COM: Hari Jadi Batam Ternoda oleh aksi demonstrasi buruh yang berlangsung tepat pada momentum peringatan hari lahir Kota Batam. Situasi ini memantik kekecewaan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam karena menilai hari bersejarah tersebut seharusnya dijaga bersama oleh seluruh elemen masyarakat.

Sekretaris LAM Kota Batam, Yunus, menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa yang digelar Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Batam memang memuat tuntutan yang sah secara demokratis. Namun, ia menilai waktu pelaksanaan aksi tersebut sama sekali tidak mencerminkan kearifan dan rasa hormat terhadap nilai adat serta kebanggaan masyarakat Batam.

Momentum Sakral yang Tercoreng

Yunus menegaskan bahwa Hari Jadi Kota Batam bukan sekadar agenda seremonial, melainkan simbol sejarah, jati diri, dan marwah masyarakat Melayu Batam. Oleh karena itu, ia mempertanyakan alasan aksi demonstrasi tetap dilakukan di hari yang dianggap sakral.

“Kalau berbicara tuntutan, kita bisa saja sependapat. Namun, harinya sangat tidak tepat. Kenapa harus di Hari Jadi Batam, padahal masih ada 365 hari lainnya,” ujar Yunus, Kamis, 18 Desember 2025.

Soal Penghormatan kepada Masyarakat Batam

Ia menambahkan bahwa peringatan Hari Jadi Kota Batam merupakan hari kebanggaan seluruh masyarakat. Karena itu, semua pihak seharusnya saling menghormati serta menjaga suasana agar tetap kondusif dan bermartabat.

“Ini hari besar kita bersama. Ketika aksi demonstrasi digelar pada hari ini, maka itu menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap Nong Isa dan juga masyarakat Batam,” tegasnya.

Permintaan Maaf Tak Menghapus Kekecewaan

Meski pihak SPSI telah menyampaikan permintaan maaf, Yunus mengakui bahwa kekecewaan tetap dirasakan oleh LAM dan masyarakat adat Melayu Batam. Menurutnya, penghormatan terhadap hari-hari bersejarah harus diwujudkan melalui sikap dan tindakan nyata.

Sikap Tegas LAM Kota Batam

LAM Kota Batam, lanjut Yunus, secara tegas menolak segala bentuk aksi demonstrasi yang dilakukan pada hari-hari besar dan bersejarah.

“Bagi kami, haram hukumnya melakukan aksi demo di Hari Jadi Batam maupun pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Hari-hari itu wajib dijaga marwah dan kehormatannya,” tutup Yunus.