Dandim Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto, membawa pulang penghargaan bergengsi dari Perum Bulog. Penghargaan ini bukan sekadar bentuk apresiasi. Tapi juga pengakuan atas kerja nyata TNI dalam mengawal ketahanan pangan di tengah tantangan ekonomi dan iklim yang tidak menentu.
Seremoni penghargaan berlangsung di Gedung Serbaguna Oryza, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2025) sore, bertepatan dengan peringatan HUT ke-58 Perum Bulog. Direktur Utama Bulog, Mayjen TNI Novi Helmy, secara langsung menyerahkan penghargaan kepada Kodim 0814/Jombang. Hal tersebut sebagai simbol keberhasilan program serap gabah nasional.
Dandim Jombang Komitmen Kawal Ketahanan Pangan
Letkol Kav Devid Eko Junanto menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja kolektif. Dukungan petani, Bulog, serta seluruh pemangku kepentingan di Jombang menjadi pondasi utama keberhasilan tersebut.
“Penghargaan ini untuk semua. Kami hanya bagian dari sinergi besar yang bergerak menjaga pangan tetap tersedia dan stabil,” ujarnya rendah hati.
Capaian serap gabah 100 persen hingga akhir April 2025. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara TNI dan masyarakat mampu menjawab tantangan pangan nasional.
Sinergi TNI dan Bulog Menjaga Harga dan Pasokan
Dalam sambutannya, Mayjen TNI Novi Helmy menyebut bahwa keberhasilan Kodim Jombang mencerminkan pentingnya keterlibatan TNI dalam isu-isu strategis seperti ketahanan pangan.
“Peran aktif TNI, khususnya Kodim Jombang, menjadi kunci dalam menjaga harga dan pasokan beras tetap stabil di tengah fluktuasi pasar,” ujar Novi.
Ketahanan Pangan adalah Ketahanan Negara
Bagi Dandim Jombang, tugas mengawal gabah bukan hanya soal pencapaian angka, tetapi bagian dari pengabdian sebagai prajurit yang membela kepentingan rakyat.
“Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan negara. Kodim Jombang akan terus hadir dan bersinergi untuk mendorong keberlanjutan program ini,” tegas Devid.
Penghargaan dari Bulog ini menjadi catatan penting dalam perjalanan Kodim 0814/Jombang, sekaligus menunjukkan bahwa pertahanan negara tak melulu soal senjata—tetapi juga soal pangan yang cukup dan harga yang terjangkau di meja makan rakyat.(lilis)








