BATAMCLICK.COM: – Menjelang momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), perhatian terhadap pintu masuk wisatawan ke Kota Batam menjadi sorotan utama. Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) sekaligus Direktur Eksekutif Forum Jurnalis Pariwisata (FJP) Kepri, Surya Wijaya, mengingatkan Pemerintah Kota Batam agar tidak hanya berfokus pada pengamanan di pelabuhan domestik, tetapi juga memberikan atensi serius pada pelabuhan internasional.
Menurut Surya, berdasarkan rapat koordinasi sebelumnya bersama jajaran Pemerintah Kota Batam, terlihat adanya kurangnya atensi atau potensi “kelalaian” terkait pengamanan di jalur internasional. Padahal, setiap memasuki masa libur panjang atau peak season, pelabuhan internasional—khususnya Batam Center—selalu mengalami kepadatan yang luar biasa.
Potensi Kekacauan di Pintu Masuk Wisatawan
Surya menekankan bahwa kondisi di lapangan saat musim puncak sering kali berujung pada kekacauan (chaos). Penumpukan penumpang yang tidak terkelola dengan baik menyebabkan berbagai persoalan bagi wisatawan mancanegara maupun warga lokal.
”Setiap peak season, pelabuhan internasional terutama di Batam Center terjadi crowd yang sangat parah. Antrean bisa berjam-jam, calon penumpang kepanasan, bahkan ada yang sampai kehilangan tiket atau tertinggal pesawat karena jadwal yang tidak terkejar akibat penumpukan di pelabuhan,” ujar Surya Wijaya.
Panggilan untuk Mitigasi Segera
Sebagai tokoh yang bergelut di dunia pariwisata bahari dan jurnalisme pariwisata, Surya menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan menganggap enteng dengan pola penanganan “satu-satu”. Ia mengingatkan bahwa saat Nataru, arus kunjungan orang asing ke Batam akan meningkat drastis, sehingga diperlukan langkah proaktif, bukan sekadar responsif.
Ia mendorong Pemerintah Kota Batam untuk segera mengambil langkah nyata, di antaranya:
- Memanggil Otoritas Pelabuhan: Pemerintah daerah harus segera duduk bersama dengan pengelola pelabuhan feri internasional.
- Menyiapkan Rencana Mitigasi: Meminta pengelola memaparkan skenario penanganan lonjakan penumpang agar kejadian antrean berjam-jam tidak terulang kembali.
- Optimalisasi Pelayanan: Memastikan kenyamanan fasilitas di area tunggu agar wisatawan tidak merasa terbengkalai.
”Sebenarnya solusinya mudah, tinggal bagaimana pemerintah memanggil pengelola pelabuhan dan meminta rencana mitigasi apa yang mereka siapkan untuk Nataru ini. Jangan sampai wajah pariwisata Batam tercoreng karena kekacauan yang terus berulang di pintu masuk internasional,” tutupnya.(bos)








