Batamclick.com, Pemimpin dan anggota kelompok ‘Rambut Merah’ di Cianjur bertobat dan kembali mengucapkan syahadat. Sebelumnya, mereka bikin geger lantaran menyebut ibadah salat dan puasa tidak wajib.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) turun tangan mendampingi mereka agar tak kembali terjerumus ajaran menyimpang. Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko mengatakan setelah beberapa hari melakukan musyawarah dan pembinaan, 17 orang terdiri dari pemimpin dan anggota kelompok ‘Rambut Merah’ bersedia bertobat.
“Sudah semua bertobat dan bersyahadat lagi, termasuk DJ pimpinannya (tobat pada Minggu kemarin),” ucap Uyeng, Senin (23/5/2021).
Menurutnya, sang bos kelompok tersebut tak kuasa berdiri usai membacakan syahadat yang dipandu para ulama dan disaksikan sejumlah perangkat desa. “Bersangkutan (DJ) menangis sambil mengakui kesalahannya. Sudah bertobat,” kata Uyeng.
Uyeng menjelaskan pihaknya saat ini terus melakukan pendampingan dan pembinaan agar mereka tak lagi terjerumus dalam ajaran yang menyimpang. “Fokus kita sekarang penguatan akidah, supaya tidak mudah lagi terpengaruh ajaran yang tidak sesuai. Tim dari Pemdes dan MUI Bojong akan terus melakukan pembinaan,” tutur Uyeng.
Warga Kampung Ciroyom, Cianjur, dihebohkan dengan kemunculan kelompok ‘rambut merah’ yang diduga menyimpang. Anggotanya tidak diwajibkan salat dan puasa. Bahkan mereka kerap pergi ke hutan untuk bersemedi.
(dekk)
sumber: detik.com