Batamclick.com, Batam – Sebanyak enam orang tokoh Batam dianugerahi gelar Dato’ oleh Zuriat dan Kerabat Kesultanan Riau-Lingga di Golden View Hotel, Bengkong Laut, Batam, Sabtu (20/03/2021).
Pemberian gelar Dato’ ini sebagai bentuk apresiasi atas segala perbuatan yang dinilai telah berkontribusi dalam memajukan dunia Melayu serta memberi contoh dan manfaat bagi masyarakat lainnya.
Raja Muda Kesultanan Riau Lingga Kota Batam Raja Abdul Gani melalui Timbalan (Wakil ketua) Raja Sukri mengatakan bahwa kegiatan penganugerahan Dato’ ini adalah kali ketiga dilaksanakan pihaknya.
“Pengukuhan gelar Dato’ ini merupakan kali ketiga diberikan oleh Kesultanan Riau Lingga kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa memajukan budaya Melayu di Kota Batam,” ungkapnya usai acara pengukuhan.
Dalam naskah penganugerahan, keenam tokoh tersebut telah melalui seleksi secara ketat dan juga musyawarah keluarga besar kerajaan, dan keenamnya dinilai patut dan layak menyandang gelar Dato, dan menjadi bagian dari keluarga besar kerajaan Kesultanan Riau Lingga Kota Batam.
Adapun keenam tokoh yang dianugerahi gelar Dato, masing-masing Dato Amat Tantoso, Dato Harsono, Dato Abi, Dato Marlan, Dato Ramlan dan Dato Muhammad Zein yang disematkan langsung oleh Raja Muda Abdul Ghani selaku Raja Kesultanan Riau Lingga Kota Batam.
Ini meruapkan suatu kebanggaan bagi masyarakat Tionghoa di Batam, tiga tokohnya yakni Amat Tantoso, Harsono dan Abi dianugerahi gelar Dato oleh Kesultanan Riau Lingga Kota Batam.
Lebih spesial bagi Amat Tantoso karena gelar Dato kali ini meupakan yang kedua, dimana sebelumnya sudah pada 29 Juni 2013 lalu ia dianugerahi gelar Dato. Sehingga secara total saat ini sudah tiga tokoh Tionghoa di Kepri yang dianugerahi gelar Dato, masing-masing Dato Amat Tantoso, Dato Harsono dan Dato Abi.
“Satu kebanggaan bagi kami (Tionghoa, red) karena sudah tiga tokohnya dianugerahi gelar Dato,” terang Dato Amat Tantoso kepada awak media usai acara.
Dato Amat Tantoso mengaku sangat bersyukur, terlebih gelar tersebut adalah yang kedua kalinya. Baginya gelar tersebut adalah kebanggaan secara pribadi dan juga bagi masyarakat Tionghoa di Batam.
“Satu kebanggaan, itu berarti kami (Tionghoa) sudah diterima oleh masyarakat Melayu,” ungkap Dato Amat.
Ungkapan senada disampaikan Dato Harsono, ia merasa bangga dan senang atas anugerah gelar Dato tersebut. Gelaran tersebut bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak sia-sia, seperti halnya menjunjung tinggi budaya Melayu, sering membawa budaya Melayu ke luar negeri dan sebagainya.
Tidak hanya itu, ia sering ditunjuk sebagai ketua berbagai kegiatan, diantaranya menjadi panitia pelaksana Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Batuampar, menjadi Ketua Harian Forum Pembaruan (FB), Ketua APKLI dan Ketua Hiptun.
Begitu juga disampaiakan Dato Abi, ia mengaku senang dan sedikit terkejut karena sebelumnya tidak pernah menduga akan mendapatkan gelar Dato, namun tiba-tiba ia dihubungi oleh pihak Kesultanan Riau Lingga Kota Batam akan kabar gembira tersebut.
Baik Dato Abi, Dato Harsono dan Dato Amat Tantoso bahwa gelar tersebut akan memicu ketiganya untuk lebih memajukan budaya Melayu dalam setiap aktivitasnya. Apalagi ketiganya adalah putra kelahiran Kepri dan telah berkontribusi untuk pembangunan Kepri, terkhusus Kota Batam.