Batamclick:
Ole Gunnar Solskjaer dapat sorotan tajam usai Manchester United kalah dari Young Boys di matchday pertama Liga Champions. Bahkan ada yang menyarankan Solskjaer dipecat saja.
Dalam laga di markas Young Boys, Man United sebenarnya memulai dengan menjanjikan. Baru 13 menit pertandingan berjalan, MU sudah unggul lebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo.
Namun, the Red Devils akhirnya malah kalah setelah kebobolan dua gol di babak kedua menyusul dikartumerahnya Aaron Wan-Bissaka di 10 menit akhir babak pertama.
Hasil tersebut membuat strategi Solskjaer banyak dipertanyakan. Walaupun tampil dengan minus satu pemain, ada beberapa keputusannya yang dianggap kurang tepat.
Salah satu yang menilai demikian adalah Jason Cundy, mantan pemain Chelsea. Kepada talkSPORT, ia bahkan menyarankan Man United lebih baik segera berpikir untuk memecat Ole Gunnar Solskjaer.
“Di situ kelihatan sekali ia tak tahu apa-apa. Penampilan itu, bentuk timnya… ya, mereka memang main 10 pemain tapi yag benar saja. Mereka main lima orang di belakang dan ia (Ole) tak mengubahnya,” ujar Cundy.
“Mereka kerepotan di lini tengah. Fred, Paul Pogba, dan Bruno Fernandes yang malang. Saya sangat bersimpati pada ketiganya, mereka tak dapat bantuan, mereka jadi bulan-bulanan operan lawan. Kelima pemain bertahan tidak bergerak sama sekali, jadi mereka (di lini tengah) kalah jumlah. Saat melihat skema itu tak berfungsi, harusnya mereka main empat di belakang dan tengah.”
“United layak mendapatkan hasil itu dan ketidakmampuannya (Solskjaer) amat terlihat secara fatal. Kartu merah mengubah permainan, tapi laga belumlah tuntas. Biasanya Young Boys itu jadi bulan-bulanan di ajang Eropa dan United malah kalah 1-2, itu benar-benar sebuah malapetaka,” tuturnya.
Tak cuma itu, menurutnya ini adalah saat yang tepat untuk memberhentikan Ole Gunnar Solskjaer. MU disebutnya bisa menunjuk Antonio Conte yang sedang lowong.
“Itu benar-benar memperlihatkan kemampuan Ole. Saya akan memecatnya. Kita semua tahu apa yang akan terjadi kan? Di luar sana ada Antonio Conte,” ujarnya.
“Siapa pelatih yang lebih baik? Musim ini mereka akan menjalani fase grup dan mereka kelak akan berpikir ‘seandainya kita lebih cepat (melakukan pergantian pelatih)’. Ada pola tertentu yang muncul dengan Ole, terutama di Eropa. Musim lalu ia bahkan tak bisa lolos grup.”