Tanjungpinang, BATAMCLICK.COM: – Menghadapi cuaca ekstrem yang melanda Kepulauan Riau akhir-akhir ini, Pemerintah Provinsi Kepri memperkuat kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepri. Langkah ini bertujuan untuk memastikan mitigasi bencana yang optimal serta mendukung kenyamanan wisatawan, terutama menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara, saat menerima audiensi Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Kepri, Dr. Endarwin, bersama jajarannya di Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Selasa (14/1).
“Kami berkomitmen untuk menyampaikan informasi cuaca secara luas agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana. Terlebih, tingginya curah hujan belakangan ini memerlukan perhatian ekstra,” ujar Adi.
Ia menambahkan, menghadapi lonjakan wisatawan selama perayaan Imlek, pihaknya akan memprioritaskan langkah mitigasi untuk mencegah risiko bencana sekaligus menjamin kenyamanan masyarakat dan wisatawan.
Adi juga mengapresiasi inovasi BMKG, seperti aplikasi Info BMKG dan Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), yang menyediakan data lengkap mengenai cuaca, kualitas udara, hingga gempa bumi. “Kami akan gencar mensosialisasikan aplikasi ini, agar masyarakat dan wisatawan dapat memantau cuaca dengan mudah, termasuk peringatan dini yang disampaikan hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem terjadi,” jelasnya.
Sekda juga menginstruksikan Dinas Pariwisata dan BPBD Kepri untuk segera menyusun langkah-langkah mitigasi dan berkoordinasi dengan camat serta pengelola desa wisata. “Kami meminta agar sosialisasi ini diperluas hingga ke desa-desa wisata. Kesiapan semua pihak sangat penting untuk menghadapi cuaca ekstrem ini,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Kepri, Dr. Endarwin, memaparkan bahwa curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga Maret-April 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta cold surge yang juga meningkatkan gelombang di perairan Kepri.
“Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor jika tidak dimitigasi dengan baik. Oleh karena itu, kami akan terus memantau dan memberikan peringatan dini hingga ke tingkat kecamatan, terutama menjelang Imlek,” ungkap Endarwin.
Selain itu, BMKG Kepri menawarkan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) yang memberikan informasi cuaca di jalur perjalanan, bandara, pelabuhan, dan penyeberangan. “Fitur ini dirancang untuk membantu masyarakat dan wisatawan mengatur jadwal perjalanan mereka agar lebih aman dan nyaman, sekaligus meminimalisir dampak cuaca ekstrem selama musim liburan Imlek,” tutup Endarwin.
Melalui kerja sama strategis ini, diharapkan masyarakat Kepulauan Riau dapat lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem, serta wisatawan tetap merasa aman dan nyaman menikmati liburan mereka di wilayah ini.***