BATAMCLICK.COM: Puluhan driver angkutan online dari berbagai wilayah di Kepri mendatangi Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, di Graha Kepri, Batam, Rabu (30/4/2025). Mereka menyuarakan keluhan soal aplikator yang hingga kini belum menjalankan ketentuan tarif sesuai keputusan Gubernur.
Para pengemudi roda dua dan roda empat ini menyoroti dua Surat Keputusan (SK) penting, yakni SK Gubernur Kepri Nomor 1113 Tahun 2024 tentang tarif angkutan umum roda dua, dan SK Nomor 1080 Tahun 2024 tentang batas atas dan bawah tarif angkutan roda empat. Meski diterbitkan sejak September 2024, tidak satu pun aplikator yang menjalankannya.
“Kami sudah cukup bersabar. Kalau Pemprov Kepri tak tegas, kami minta SK ini dicabut saja. Biar kami tentukan tarif sendiri, karena kondisi sekarang sangat merugikan,” ujar salah satu perwakilan driver.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Gubernur Kepri menyatakan akan berkoordinasi langsung dengan Kementerian Perhubungan guna mencari solusi. Jika belum ada titik temu, Pemprov Kepri berencana membentuk aplikator lokal di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kalau Kementerian tak mampu beri solusi, kami siap bentuk aplikator sendiri lewat BUMD. Saya minta Dinas Kominfo dan Dinas Perhubungan segera kaji regulasinya,” tegas Nyanyang.
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Kominfo Kepri, Hasan. Ia memastikan pemerintah daerah sudah mempelajari regulasi yang diperlukan dan siap menjalankan sistem angkutan online sendiri.
“Kami sudah diskusi dengan Kementerian Kominfo dan mulai membahas teknisnya dengan BUMD. Intinya, Pemprov siap jalankan aplikasi angkutan online milik daerah,” kata Hasan.
Meski begitu, para driver tetap meminta SK dicabut jika dalam waktu dekat tidak ada jaminan implementasi dari para aplikator.
“Kalau pemerintah bisa beri tenggat 14 atau 20 hari dan SK benar-benar dijalankan, kami bersedia menunggu. Tapi kalau tak ada kepastian, cabut saja SK-nya,” tegas mereka.
Namun Wagub Nyanyang meyakinkan para driver angkutan online keseriusan Pemerintah Kepri untuk menuntaskan permasalah ini.
“Nanti saya bawa dua atau tiga perwakilan dari teman-taman bertemu dengan Kementerian Perhubungan,” tandas Nyanyang.(bos)