Sudah 85.000 Kendaraan di Kepri Terdaftar dalam Program Subsidi Tepat Pertalite

BATAMCLICK.COM: PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Utara (Sumbagut) mencatat sekitar 85.000 kendaraan di Kepulauan Riau (Kepri) telah mendaftar program Subsidi Tepat Pertalite, yang bertujuan memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Kepri, Gilang Hisyam, di Batam, Jumat (27/9/2024), mengungkapkan pihaknya telah menyediakan posko pengaduan untuk membantu pengendara yang mengalami kesulitan saat mendaftar program Subsidi Tepat Pertalite melalui situs web.

“Di Kota Batam terdapat 37 SPBU, dan di seluruh Kepri ada 53 SPBU. Posko ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 17.00,” ujar Gilang.

BACA JUGA:  Viral Warung Soto Ayam Disemprot Semburan Disinfektan, Publik: Gak Manusiawi

Setiap harinya, sekitar 4.000-5.000 pengendara mendaftarkan kendaraannya dalam program Subsidi Tepat Pertalite.

Meskipun begitu, sosialisasi program Subsidi Tepat Pertalite terus dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Gilang menjelaskan, setelah pengendara roda empat mendaftar program ini, mereka akan menerima QR Code yang digunakan saat membeli BBM Pertalite.

Saat ini, Pertamina masih melayani pengendara yang belum mendaftar program Subsidi Tepat Pertalite.

“Tidak ada pembatasan dalam pembelian Pertalite, meskipun kendaraan tersebut belum terdaftar dalam program Subsidi Tepat Pertalite. Namun, kami berharap pada 1 Oktober 2024 mendatang seluruh kendaraan yang menggunakan BBM Pertalite sudah memiliki barcode atau QR,” ujar Gilang.

BACA JUGA:  Gereja HKBP Batam Gelar Upacara HUT Ke-76 Dengan Pakaian Adat Batak

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Kepri telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi kendala pendaftaran program Subsidi Tepat Pertalite.

Sales Area Manager (SAM) Kepri Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko, di Batam, Jumat, menyatakan bahwa pihaknya menyediakan layanan pengaduan di setiap SPBU, serta di Kantor Pertamina Kepri, untuk membantu masyarakat yang menghadapi kendala pendaftaran.

Bagus menjelaskan adanya kendala terkait integrasi database kendaraan baru antara Samsat dan Korlantas, namun ia memastikan bahwa masalah ini hanya mencakup kurang dari 5 persen kasus dan tim Pertamina siap mengatasinya.

BACA JUGA:  Hadiri Pembukaan A-Plus Batik Kepri Met Gala, Rudi Dorong Batik Kepri Terus Berkembang

“Kami di pusat sudah terintegrasi dengan data Korlantas, sementara setiap Samsat memiliki database sendiri yang memerlukan waktu untuk diintegrasikan,” jelas Bagus.

Sumber : Antara