BATAMCLICK.COM : Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memaknai kunjungan Paus Fransiskus menjadi sebuah momentum untuk membangun rasa saling percaya antar-umat beragama, guna menciptakan perdamaian di dunia.
“Muhammadiyah berharap kita memiliki persepsi yang kurang lebih sama. Misalnya dalam bagaimana kita membangun mutual trust di antara kita, sebab kita tidak mengingkari kerap terjadi di berbagai kawasan dunia dan barangkali di negara kita muncul distrust atau saling curiga antara satu kelompok dengan lain,” kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan dan Kerja Sama Internasional Syafiq A Mughni dalam sebuah seminar yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Syafiq menilai persepsi yang sama perlu diterapkan oleh semua agama terhadap berbagai kejadian yang terjadi di dunia ini, tidak hanya yang berkenaan dengan agama, namun juga yang berkenaan dengan berbagai isu seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
“Ini yang saya kira perlu diletakkan dalam rangka luas kehidupan beragama, akan jadi sangat efektif kalau kita berbicara sesuatu yang positif soal umat Katolik. Demikian pula umat Katolik menyampaikan hal positif umat Islam, itu bisa menjadi kekuatan ampuh dalam membangun kehidupan bersama,” lanjutnya.
Pada implementasinya, kata Syafiq, umat beragama harus memberikan definisi yang sama atas situasi dunia yang terjadi sekarang baik dalam lingkup nasional maupun internasional, karena jika setiap umat beragama memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu hal, maka akan terus ada perbedaan antar-umat beragama.
“Jadi bagaimana definisi jurang perbedaan antara negara kaya dan miskin, juga ketidakadilan yang terjadi dimana-mana. Saya kira kedatangan Paus harus kita artikan sebagai momentum menciptakan pemahaman yang sama, bagaimana kita melihat situasi itu sebagai tantangan yang harus kita selesaikan bersama,” ucapnya.
Hal tersebut, lanjut Syafiq, kemudian diamplifikasi ke dunia internasional sebagaimana yang diterapkan pada Dokumen Persaudaraan Dunia dan Hidup Bersama di Abu Dhabi, beberapa waktu yang lalu yang dinilai bisa meredakan konflik internasional.
Ia menyatakan kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia juga disambut baik oleh Muhammadiyah, karena relevan dengan upaya yang telah dilaksanakan oleh persyarikatan tersebut.
“Beberapa Universitas Muhammadiyah yang ada di wilayah timur juga ada yang 75 persen mahasiswanya merupakan non-Muslim. Ini bisa jadi contoh bagaimana kita membangun hubungan antar-agama yang tidak sebatas retorika, tapi juga implementasi kehidupan yang lebih riil,” ucap Syafiq A Mughni.
SUMBER : ANTARA