Batamclick.com, Batam – Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City telah disiapkan sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia. Selain menjadi kawasan industri, nantinya kawasan tersebut akan disiapkan untuk sektor perdagangan, residensial, hingga wisata yang terintegrasi.
Namun sejauh ini, masih ada beberapa kendala yang membuat prosesnya masih terhambat. Agar progresnya bisa digesa, diadakan kegiatan audiensi dan diskusi dengan tema “Menciptakan Kondusifitas Masyarakat Kota Batam Terkait Poyek Strategis Nasional Rempang Eco City” bertempat di Ballroom lantai 5 King Hotel, Kota Batam, Selasa (21/1/2025).
Diprakarsai oleh Direktorat Intelkam Polda Kepri, kegiatan ini dihadiri oleh 4 Organisai Masyarakat (Ormas) yang berasal dari warga tempatan yakni, Perpat Kota Batam, Lang Laut, Aliansi Pemuda Melayu, dan Gagak Hitam.

Sebagai narasumber yaitu, Yarmanis, Kasubdit Dokumentasi Pertanahan BP Batam, dan Joko Satrio Sasongko, Kepala Bagian Hukum Pemko Batam, serta sebagai moderator Indrawati Sugiati Ningsih.
Kasubdit Dokumentasi Pertanahan BP Batam, Yarmanis mengatakan, kegiatan hari ini sebagai upaya untuk menyatukan semua elemen masyarakat yang ada di Batam agar bisa saling membantu, saling membahu menyamakan persepsi bagaimana mengembangkan PSN Rempang Eco City.
“Karena bagaimanapun juga, tanpa dukungan semua masyarakat Batam, tujuan pemerintah ini akan terkendala,” ucap Yarmanis.
” Kita tidak ingin kendala-kendala itu terus berlangsung. Bahkan kita ingin apa yang kita hadapi sekarang bisa cepat teratasi melalui kolaborasi dan penyamaan persepsi untuk melangkah lebih laik di masa depan,” sambung Yarmanis.
Hasil dari audiesnsi ini lanjut Yarmanis, pada prinsipnya semua mendukung dan satu bahasa untuk menyukseskan Rempang Eco-City.
“Saya kira ini adalah sesuatu yang positif dan perlu ditingkatkan lagi dengan pihak lainnya yang terlibat untuk bersama-sama membangun Rempang,” ujar Yarmanis.
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Pemko Batam, Sasongko mengucapkan rasa syukur dengan adanya kesepamahaman untuk sama-sama mendukung program nasional ini.
“Alhamdulillah, dengan diadakannya audiensi dan diskusi publik ini, harapan kami terhadap pelaksanaan-pelaksanaan di Rempang berjalan cukup baik dan lancar,” terang Sasongko.

Masih kata Sasongko, Masukan dan saran serta sumbangsih yang disampaikan oleh audiens yang hadir akan menjadi pembenahan dan perbaikan kedepan.
“Yang jelas, pemerintah sangat mendukung dan betul-betul ingin memberikan kesejahteraan rakyat di Kota Batam,” tutur Sasongko.
Sedangkan, Ketua Lang Laut, Suherman, mengatakan, hari ini pihaknya hadir memenuhi undangan dari pihak kepolisian untuk mengadakan audiensi dan berterima kasih dengan kegiatan hari ini.
Menurutnya, seharusnya acara seperti ini dibuat jauh sebelum adanya peristiwa Rempang. Para tokoh masyarakat harus dirangkul terlebih dahulu agar bisa menciptakan kondusifitas yang diharapkan.
“Kami berharap acara seperti ini akan terus berlanjut. Kita juga berharap agar semua masyarakat harus sadar dengan kemajuan daerah kita. Tentu kita harus sama-sama menjaga kondusifitas seperti yang diharapkan semua yang hadir hari ini,” ucap Suherman.
Meski demikian, pihaknya tetap meminta pemerintah menyikapi permasalahan Rempang ini lebih serius. Selain itu, pemerintah harus membentuk tim khusus dan melibatkan seluruh elemen, tokoh masyarakat untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Rempang ini.
“Pemerintah harus menyelesaikan permasalahan terlebih dulu dengan masyaraakat. Setelah selesai dengan baik, tidak ada lagi masyalah dengan masyarakat, baru pemerintah menyerahkan kepada pihak pengembang ataupun pengusaha,” lanjut Suherman.
Namun yang diketahui sejauh ini, pemerintah terkesan kurang serius melakukan pendekatan dengan masyarakat. Pemerintah justru langsung mengmbil langkah dengan pengusaha sehingga tidak ada titik temunya.
“Kami minta pemerintah harus lebih serius. Kalau sekarang ini kurang serius sehingga belum ditemukan titik keluar. Harapan kami kepada LAM, juga bisa menyampaikan suara hati masyarakat melayu kepada pemerintah,” pinta Suherman.
Suherman menekankan, pihaknya dari awal sangat mendukung terciptakan PSN Rempang Eco-City karena memang menginginkan perubahan. Pihaknya berharap bagaimana Rempang nantinya mempunyai universitas sehingga bisa mencerdaskan anak-anak.
“Tapi untuk relokasi, di sanalah diperlukan pembicaraan yang serius. Makanya kita berharap adannya pembentukan tim, agar kampung-kampung tua yang ada di Rempang bisa dibicarakan bagaimana solusinya,” ujar Suherman.
Kalau PSN memang harus terwujud di Rempang Galang. Apalagi ini proyek nasional dan kepentingan negara kita. Tidak mungkin kita bisa melawan keinginan negara.
” Namun hak-hak masyarakat harus bisa dipenuhi semaksimal mungkin,” tutup Suherman.
Usai kegiatan Audiensi berlangsung, seluruh peserta juga membacakan deklarasi damai.