Batamclick.com, Batam – Tim Terpadu Kota Batam kembali menyerahkan Surat Peringatan (SP) III kepada warga Tembesi Tower, Seibeduk, yang masih bertahan di atas lahan milik PT Tanjung Piayu Makmur (TPM), Selasa (19/11/2024).
Namun, penyerahan SP III ditolak warga yang bertahan bahkan terjadi adu argumen antara kedua belah pihak. Meskipun demikian, Tim Terpadu tetap melanjutkan proses penyampaian SP III sesuai prosedur.
“Kami tetap bertahap. Kami tetap menolak SP III ini, tapi kalau sudah (Warga) menerima ganti rugi silahkan saja seperti itu,” ujar seorang warga dengan tegas di depan tim terpadu.
Sementara, Iman Tohari, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam yang memimpin penyerahan SP III, bahwa apa yang dilakukan pihaknya sesuai prosedur. Jelasnya, jika warga tetap bertahan, langkah berikutnya adalah penertiban setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024.
“Kita sudah sampaikan bahwa pengembang sudah menawarkan sagu hati berupa rumah relokasi yang layak. Kalau masih bertahan, ya kita tertibkan paksa setelah Pilkada,” ujar Iman.
Menanggapi penolakan tersebut, kuasa hukum dari pengembang TPM Bali Dalo menegaskan bahwa proyek Panbil II telah memiliki legalitas yang sah di mata hukum. Pihaknya, menyarankan warga menempuh jalur hukum jika merasa keberatan.
“Proyek ini sudah berjalan sesuai aturan. Jika ada yang merasa dirugikan, silakan adu data di jalur hukum. Namun, pembangunan tetap dilanjutkan karena lahan ini sudah dialokasikan secara resmi,” kata Bali Dalo.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Tim Pembebasan Lahan PT Tanjung Piayu Makmur (TPM), Eka Teguh Kurniawan. Katanya, pengembang telah menawarkan kompensasi berupa rumah siap huni di Tanjung Piayu dan tambahan jika nilai aset warga melebihi tawaran. Saat ini sudah hampir 70 persen masyarakat yang sudah menerima sagu hati.
“Jadi yang tersisa kurang lebih 30 persen, warga yang bertahan kurang lebih seperti itu. Kalau daro aset sekitar 120- an aset. Kita coba segala cara persuasif sampai dengan door to door (rumah ke rumah). Kita juga tawarkan secara baik-baik. Sampai kita tawaran solusi terima kunci,” jelas pria disapa Eka itu.
Proyek Panbil II menjadi salah satu proyek strategis di Batam, namun permasalahan pembebasan lahan masih menjadi tantangan utama di tengah upaya pemerintah dan pengembang memastikan pembangunan berjalan lancar.
“Kami berharap yang masih bertahan segera mengambil keputusan, karena proyek ini akan terus berjalan. Dan masyarakat juga tidak dirugikan karena kami pengembang memberikan solusi yang terbaik buat warga di sana,” tuturnya.