Razia Barang Impor di Batam, ALFI: Isu yang Resah Pedagang

Batamclick.com, Batam – Beredarnya video di media sosial yang menyatakan bahwa Bea Cukai melakukan razia barang impor di ITC Mangga Dua Jakarta berdampak pada aktivitas pedagang di pusat-pusat perbelanjaan di Kota Batam. Kejadian ini disebut terjadi pada 15 dan 16 Juli 2024.

Meskipun Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan membantah telah melakukan razia seperti yang disebutkan dalam video tersebut, isu ini tetap menimbulkan kecemasan.

Beberapa hari terakhir, banyak toko di mal-mal di Batam memilih tutup karena takut Bea Cukai atau Satgas dari pusat akan melakukan razia serupa. Kota Batam memang dikenal dengan banyaknya barang impor karena berdekatan dengan negara tetangga.

Kondisi ini juga menarik perhatian Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) DPC Batam, Apin Maradonald. Banyak importir yang menggunakan jasa mereka merasa khawatir melanjutkan aktivitas impor.

BACA JUGA:  BPJS Sleman gencar sosialisasikan Program Prolanis

“Keresahan ini sudah terasa sejak 18 Juli. Saya juga menerima pesan di WhatsApp tentang razia tersebut. Namun, kami menunggu kejelasan dari peraturan resmi,” ujar Apin saat ditemui di kantornya di Batuampar, Sabtu (20/7/2024).

Apin menambahkan, jika melihat situasi di Batam, baik dari anggota ALFI, keluarga, maupun masyarakat di media sosial, para pedagang di mal-mal ketakutan dan memilih menutup toko karena informasi razia.

“Saya belum memastikan apakah benar ada razia di pusat perbelanjaan Batam. Batam berbeda dengan daerah lain karena merupakan daerah FTZ. Di sini tidak ada pabrik tekstil, sepatu, atau lainnya. Semua barang didatangkan dari luar negeri atau daerah lain di Indonesia,” jelasnya.

BACA JUGA:  Video Pertengkarannya di Klub Malam Viral, Nikita Mirzani Klarifikasi

Situasi ini memang menimbulkan keresahan di masyarakat. Gudang-gudang logistik masih beroperasi, namun distribusi ke penerima barang terhambat akibat isu ini. Apin menegaskan pentingnya memastikan agar arus penyaluran barang tidak terhenti.

“Kami khawatir barang yang seharusnya murah menjadi mahal karena tidak didistribusikan tepat waktu. Apalagi informasi razia ini berlangsung sampai 31 Juli,” lanjutnya.

Apin telah berkoordinasi dengan Ketua DPP Apindo Kepri dan Ketua Kadin Batam untuk memantau situasi di lapangan dan memastikan operasional tetap berjalan. Ia juga mengonfirmasi dengan Bea Cukai Batam bahwa isu razia tersebut tidak benar.

“Pihak Bea Cukai Batam menegaskan bahwa isu razia dari Bea Cukai pusat tidak benar dan tidak akan terjadi di Batam. Dirjen Bea Cukai juga sudah mengklarifikasi melalui akun Instagram mereka,” ungkap Apin.

BACA JUGA:  Solskjaer Pengin Latih Ronaldo

Apin berharap pemerintah dan aparat dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Batam tanpa menimbulkan kepanikan di masyarakat. Batam adalah daerah bebas pajak, kota industri, dan pariwisata yang memiliki banyak investor.

“Jika ada razia atau pengecekan sesuai peraturan Kementerian Perdagangan, harus melibatkan Kadin, Apindo, asosiasi, dan pihak terkait lainnya,” tambahnya.

Sebagai ketua, Apin akan menginstruksikan anggotanya dan penerima barang di mal maupun ruko untuk menjalankan usaha seperti biasa dan tidak khawatir dengan isu yang tidak ada tersebut.

“Kami telah memastikan kepada Bea Cukai bahwa isu tersebut tidak benar. Ini diharapkan bisa meredakan kekhawatiran di masyarakat,” tutupnya.