Inspektorat Kemenag Kawal Layanan Haji 2025 Demi Kepuasan Jamaah dan Efisiensi Biaya

BATAMCLICK.COM: Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) menegaskan komitmennya untuk mengawal proses pengadaan layanan haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi di Arab Saudi agar berjalan sesuai aturan dan memenuhi ekspektasi jamaah.

“Target kami adalah Zero Complaint. Pendampingan ini bertujuan memastikan setiap proses sesuai regulasi dan menyelesaikan berbagai kendala yang muncul,” ujar Khairunnas, Inspektur I Itjen Kemenag, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Khairunnas menjelaskan bahwa pendampingan ini mengacu pada arahan Inspektur Jenderal Faisal Ali Hasyim. Itjen Kemenag berkomitmen memberikan saran strategis dan identifikasi risiko yang perlu segera diatasi oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU).

BACA JUGA:  Program Makan Bergizi Gratis Mulai Diluncurkan di Tanjungpinang, Ribuan Siswa SMAN 4 Nikmati Manfaatnya

“Itjen memiliki peran untuk mendampingi seluruh proses pengadaan, mulai dari akomodasi, katering, transportasi, hingga layanan Masyair,” tegasnya.

Inspektur V Itjen Kemenag, Ahmadun, menambahkan bahwa tantangan teknis dan administratif membutuhkan mitigasi risiko yang tepat.
“Mitigasi risiko adalah kunci untuk memastikan setiap tahapan berjalan sesuai ketentuan,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antarunit dalam menghadapi tantangan, sehingga pelayanan haji dapat berlangsung optimal dan memenuhi harapan jamaah.

Komitmen Tingkatkan Layanan dengan Efisiensi Biaya
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Muhammad Hanafi, menyoroti tantangan utama dalam penyelenggaraan haji 2025, yaitu menurunkan biaya penyelenggaraan tanpa mengurangi kualitas pelayanan.

BACA JUGA:  Pagelaran Vokasi 2023 Kampus Polibatam Resmi Dibuka, Pamerkan Karya PBL Mahasiswa Selama Setahun

“Kami berkomitmen menekan biaya haji sembari tetap menjaga kualitas layanan. Ini bukan hal mudah, tapi kami yakin dengan kerja keras dan koordinasi yang solid, tantangan ini bisa diatasi,” ujar Muchlis.

Muchlis juga melaporkan sejumlah pencapaian tim pengadaan, seperti pengamanan sebagian besar kebutuhan akomodasi di Mekkah. Untuk katering, negosiasi telah dilakukan di Madinah dan akan dilanjutkan di Mekkah.

Ia menekankan bahwa setiap kontrak layanan haji diperiksa secara cermat oleh tim pengacara Kemenag untuk memastikan kepatuhan hukum.

Layanan Masyair dan Transportasi Jadi Fokus
Tahun ini, pengelolaan layanan Masyair menjadi perhatian khusus karena untuk pertama kalinya dikelola oleh beberapa syarikah. Saat ini, proses pemanggilan penyedia sedang berlangsung.

BACA JUGA:  Staf Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital, Berikan Penguatan Pelaksanaan Tusi di Rutan Batam

Sementara itu, tim pengadaan layanan transportasi telah menyelesaikan tugasnya pada 14 Januari 2025.

Dengan berbagai upaya ini, Kemenag berharap dapat memberikan pengalaman berhaji yang nyaman dan berkualitas bagi jamaah Indonesia, sekaligus mencapai efisiensi biaya demi keberlanjutan program haji di masa depan.

Sumber: Antara