Gubernur: Ibadah kurban gugah kepedulian sosial atasi kemiskinan

BATAMCLICK.COM : Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyebut ibadah kurban pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah diharapkan bisa menggugah kepedulian sosial masyarakat terutama yang berlebih secara ekonomi untuk membantu mengentaskan kemiskinan di lingkungannya.

“Dengan tergugahnya kepedulian sosial itu, bersama-sama dengan pemerintah, persoalan kemiskinan di Sumbar tentu bisa diatasi,” katanya di Batusangkar, Selasa.

Ia mengatakan itu usai menyerahkan hewan kurban berupa dua ekor sapi dan empat ekor kambing dari ASN Pemprov Sumbar pada masyarakat Nagari Parambahan Kecamatan Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Selasa.

BACA JUGA:  Kerap Palak Sopir Truk, 12 Preman Dibekuk Polisi

Mahyeldi mengatakan ibadah kurban erat kaitannya dengan ibadah haji. Bagi masyarakat yang memiliki kemampuan secara ekonomi wajib untuk menunaikan ibadah haji, wajib juga untuk menunaikan ibadah kurban.

Ia menyebut sejumlah ahli fikih berpendapat bagi masyarakat yang telah mapan secara ekonomi itu, sebenarnya lebih utama untuk membantu masyarakat miskin dibandingkan dengan melakukan ibadah haji berulang kali.

“Bisa dengan memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin agar nantinya bisa membantu perekonomian keluarga, bisa dengan mendirikan sekolah atau bantuan-bantuan lain,” katanya.

Menurut Mahyeldi, Pemprov Sumbar juga telah menginisiasi dan melaksanakan sejumlah program untuk mengentaskan masyarakat miskin dan miskin ekstrem di daerah itu.

BACA JUGA:  Semangat Kerja Tentukan Kwalitas Pra TMMD

Dengan program itu, jumlah kemiskinan ekstrem di daerah itu terus menurun. Berdasarkan data BPS, pada Maret tahun 2023, kemiskinan ekstrem Sumbar turun dari 0.77 persen (43.671 jiwa) menjadi 0.41 persen (23.253 jiwa).

Salah satu program Pemprov Sumbar adalah penyebaran hewan kurban pada setiap Idul Adha. Tahun ini disebar 78 ekor sapi dan lima ekor kambing.

Target penyebaran menyasar masyarakat kurang mampu, daerah-daerah bencana dan daerah 3T.*

Sumber : Antara