BATAMCLICK.COM: Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), berhasil menangani sebanyak 141 Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sepanjang tahun 2024. Angka ini melampaui target awal yang ditetapkan, yakni sebanyak 70 orang, dengan capaian mencapai 200 persen.
ODGJ yang ditemukan berasal dari hasil penjangkauan Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinsos PM maupun laporan langsung dari masyarakat.
“Setiap kali ada laporan atau hasil penjangkauan, kami membawa mereka ke shelter untuk menjalani asesmen. Proses ini mencakup pendataan identitas, seperti usia, jenis kelamin, dan asal tempat tinggal. Selanjutnya, kami mencari tahu penyebab kondisi mereka untuk menentukan langkah penanganan yang tepat,” ujar Kepala Dinsos PM Batam, Leo Putra, saat dihubungi di Batam, Selasa.
Penanganan yang Berfokus pada Kemanusiaan
Leo menjelaskan, berbagai langkah telah dilakukan untuk memastikan ODGJ mendapatkan penanganan yang memadai. Sebagian dari mereka dipulangkan ke keluarga atau daerah asal, sementara yang lain dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
“Bagi mereka yang bukan warga Batam, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah asal untuk memproses pemulangan. Sedangkan untuk warga Batam, kami mengurus rujukan agar mereka dapat mendapatkan perawatan medis dan kondisi mereka dapat dimonitor secara optimal,” tambahnya.
Leo juga menyoroti peran penting TRC yang sigap menerima laporan dari masyarakat. Tim ini memungkinkan Dinsos PM untuk merespons dengan cepat dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Dukungan Berkelanjutan untuk Kelompok Rentan
Keberhasilan Dinsos PM Batam dalam menangani 141 ODGJ ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam mendukung kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya kelompok rentan.
“Dengan kerja keras seluruh tim dan dukungan masyarakat, kami akan terus berupaya meningkatkan layanan sosial, tidak hanya untuk ODGJ tetapi juga bagi kelompok rentan lainnya di Kota Batam,” tutup Leo.
Langkah-langkah yang dilakukan Dinsos PM Batam ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk kota lain dalam menangani masalah sosial dengan pendekatan yang humanis dan terorganisasi.
Sumber: Antara